ISI Diminta Berperan Perpanjang Masa Wisatawan di Yogyakarta

28-12-2015 / KOMISI X

Wakil Ketua Komisi X DPR RI Abdul Kharis Almasyhari meminta Institut Seni Indonesia Yogyakarta (ISI) berperan penting dalam memperpanjang masa wisatawan yang datang ke Yogyakarta.

“Selama dua hari kunjungan kerja kami ini dan bertemu dengan Dinas Pariwisata Yogyakarta, keluhan yang dirasakan adalah minimnya atraksi atau pertunjukan di Yogyakarta sehingga tidak bisa memperpanjang masa wisatawan untuk tinggal di Yogyakarta,” kata Kharis saat pertemuan Tim Komisi X DPR dengan Rektor Pergutuan Tinggi Negeri Yogyakarta, di UPN Yogyakarta, Senin (21/12/2015).

“Wisatawan yang datang dari Bali sorenya langsung kembali ke Bali, terlalu pendek masa wisatawan di Yogyakarta. Ini salah satunya adalah karena kurangnya pertunjukan di Yogyakarta. Mestinya ISI berperan penting dalam hal ini”, imbuh politisi dari PKS ini.

Dengan memperpanjang wisatawan di Yogyakarta, kata Kharis, akan meningkatkan tingkat hunian hotel, membuka peluang bagi restoran-restoran dan toko-toko cinderamata di Yogyakarta.

Sebelumnya dalam kesempatan yang sama, Rektor ISI Yogyakarta Agus Burhan menyatakan bahwa ISI Yogyakarta merupakan perguruan tinggi seni yang memiliki potensi langsung pada pengembangan kebijakan pemerintah pada pengembangan industri kreatif. “Selama ini penelitian-penelitian yang kami lakukan menjadi unggulan,” katanya.

Dalam hal ini, selain ISI mengembangkan penelitian-penelitian terapan pada bidang seni untuk bisa memperkuat  industri kecil yang terkait dengan kerajinan, ISI juga mengembangkan program-program pengembangan wilayah seni. Ini semua bisa dilihat pada program yang didanai subsidi atau rupiah murni maupun dari PNBP yang ada pada ISI.

“Dalam hal inilah industri-industri kecil seperti misalnya pengembangan kerajinan, pemberdayaan masyarakat lewat industri rumah tangga atau pengembangan industri-industri batik yang berkembang dari setiap Kabupaten di Yogyakarta ataupun juga pengembangan-pengembangan seni pertunjukkan yang diarahkan pada industri kreatif sebagai satu potensi wilayah-wilayah di kabupaten bisa menjadi unggulan atau program kerja yang difokuskan. Dan diharapkan bisa berkelanjutan nantinya,” paparnya. (sc), foto : suciati/parle/hr.

 

BERITA TERKAIT
Fikri Faqih Terima Aspirasi Forum Guru Honorer dan PPPK di Jateng, Berharap Solusi Atas Persoalan Kepegawaian
17-08-2025 / KOMISI X
PARLEMENTARIA, Jakarta - Keresahan tengah dirasakan ratusan guru honorer dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) di Jawa Tengah. Persoalan...
Once Mekel Apresiasi Terbitnya Permenkum Royalti, Fondasi Hukum Pertunjukan dan Musisi Nasional
17-08-2025 / KOMISI X
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi X DPR RI, Elfonda Mekel, menyampaikan apresiasi atas terbitnya beleid Peraturan Menteri Hukum (Permenkum) Nomor...
Pidato Presiden Tempatkan Pendidikan, Kesehatan, dan Keadilan Sosial Fondasi Utama Indonesia Emas 2045
15-08-2025 / KOMISI X
PARLEMENTARIA, Jakarta – Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian, menyampaikan apresiasi yang tinggi atas pidato kenegaraan Presiden Republik Indonesia,...
Pendidikan Tulang Punggung Utama Menuju Indonesia Emas 2045
15-08-2025 / KOMISI X
PARLEMENTARIA, Jakarta – Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Lalu Hadrian Irfani, mengingatkan bahwa pendidikan adalah tulang punggung utama dalam...