Borobudur Jangan Kalah Dengan Bali

21-10-2015 / KOMISI X

Anggota Komisi X DPR Yayuk Sri Rahayuningsih meminta apa yang dikeluhkan stake holder (pemangku kepentingan) obyek wisata Candi Borobudur perlunya kerja sama meningkatkan infrastruktur  bisa direalisasikan Pemprov Jawa Tengah. Termasuk peningkatan kualitas Bandara Ahmad Yani Semarang sebagai salah satu pintu gerbang masuknya wisatawan ke Jawa Tengah.

Ketika melakukan kunjungan kerja spesifik dan berdialog dengan pejabat Provinsi Jateng dan Pemkab Magelang serta Asita dan PHRI baru-baru ini di Borobudur, Yayuk lebih jauh mengatakan, Kemenpar dalam APBN- P 2015 dapat pagu anggaran Rp 2,472 triliun  dan RAPBN 2016 mendapatkan alokasi pagu sementara Rp 5,643 triliun  berarti  mengalami kenaikan sebesar Rp 3, 17 T.

Penigkatan anggaran tersebut kata Yayuk, akan dimanfaatkan untuk melakukan promosi secara besar-besaran baik untuk wisatawan mancanegara maupun wisatawan dalam negeri atau nusantara (wisnus).  Khusus untuk  Candi Borobudur yang merupakan warisan dunia ini harus diusahakan betul-betul jangan sampai kalah dengan Bali.

“ Jangan kalah dengan Bali. Bali warisan nasional atau warisan Indonesia, sementara Borobudur adalah warisan dunia,” tegasnya.

Selain itu, dia menyatakan beberapa stake holder yang menangani Zona I Borobudur  serta Zona II dan III tidak menonjolkan ego sentris masing-masing . Bisa digabung antara Asita, PHRI  dan pemangku kepentingan lain  untuk sama-sama meningkatkan kunjungan turis ke Borobudur.

Meski  lokasi tempat tinggalnya tidak jauh, Yayuk yang juga Ketua Tim Kunspek Komisi X Abdul Kharis sama-sama dari Dapil Jateng, namun baru sekali ke Borobudur ketika siswa SD. “ Jadi potensi wisnus sendiri masih sangat besar, terutama anak-anak sekolah perlu dikenalkan bahwa ada keajaiban dunia- Borobudur,” tegas Yayuk.

Sementara Kemenpar yang mencanangkan beberapa promosi Borobudur di luar negeri  diharapkan lebih gencar lagi karena popularitasnya menurun, padahal seharusnya kita bangga. “ Bandingkan dengan Bali, setiap  kuil di Bali bisa jadi obyek, tapi ini yang sudah ada di depan mata, tidak ditangani dengan serius,” tekan dia. (mp), foto : mastur prantono/parle/hr.

BERITA TERKAIT
Fikri Faqih Terima Aspirasi Forum Guru Honorer dan PPPK di Jateng, Berharap Solusi Atas Persoalan Kepegawaian
17-08-2025 / KOMISI X
PARLEMENTARIA, Jakarta - Keresahan tengah dirasakan ratusan guru honorer dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) di Jawa Tengah. Persoalan...
Once Mekel Apresiasi Terbitnya Permenkum Royalti, Fondasi Hukum Pertunjukan dan Musisi Nasional
17-08-2025 / KOMISI X
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi X DPR RI, Elfonda Mekel, menyampaikan apresiasi atas terbitnya beleid Peraturan Menteri Hukum (Permenkum) Nomor...
Pidato Presiden Tempatkan Pendidikan, Kesehatan, dan Keadilan Sosial Fondasi Utama Indonesia Emas 2045
15-08-2025 / KOMISI X
PARLEMENTARIA, Jakarta – Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian, menyampaikan apresiasi yang tinggi atas pidato kenegaraan Presiden Republik Indonesia,...
Pendidikan Tulang Punggung Utama Menuju Indonesia Emas 2045
15-08-2025 / KOMISI X
PARLEMENTARIA, Jakarta – Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Lalu Hadrian Irfani, mengingatkan bahwa pendidikan adalah tulang punggung utama dalam...