Komisi VIII Apresiasi Pemberdayaan Perempuan NTB
Anggota Komisi VIII DPR RI, Mochamad Hasbi Asidiki Jayabaya mengapresiasi pemberdayaan kaum perempuan terutama ibu rumah tangga di Provinsi NTB. Hal itu diungkapkannya di sela-sela kunjungannya ke NTB, Kamis (8\10).
"Saya datang ke NTB ini sebenarnya untuk menjaring aspirasi terkait Panja Pendidikan Islam, namun karena masih ada waktu,tidak ada salahnya juga saya melihat bagaimana kondisi sosial perempuan di sini. Bidang itu juga masih di bawah mitra kerja kami,komisi delapan,"ungkap Hasbi,begitu ia biasa disapa.
Ditambahkannya, usaha pemberdayaan perempuan terutama ibu rumah tangga disini dilihatnya lewat kegiatan-kegiatan yang ikut menopang perekonomian keluarga,seperti pengerajin tenun,yang konon merupakan keterampilan warisan turun temurun masyarakat setempat.
Meski demikian, politisi dari Fraksi PDI Perjuangan ini juga kecewa. Ia mendapat informasi dari beberapa tenaga pengerajin tenun, penghasilannya per bulan hanya berkisar 500-600 ribu rupiah. Padahal satu kain tenun asli NTB nilai jualnya cukup tinggi. Sementara seorang penenun dalam satu bulannya mampu menghasilkan kain minimal sebanyak 2-3 buah.
Ia berharap Pemerintah Provinsi NTB khususnya dinas sosial dan kementerian pemberdayaan perempuan serta instansi terkait lainnya lebih memperhatikan hal ini dan meningkatkan penghasilan para pengrajin tenun. Hal itu semata untuk melestarika ketrampilan tenun sebagai budaya bangsa.
"Kalau penghasilan mereka terus rendah, bukan tidak mungkin mereka akan beralih profesi dan akhirnya tidak ada lagi yang bisa mewarisi budaya tenun asli Indonesia,"paparnya. (Ayu), foto : andri/parle/hr.