Pemberdayaan Pemuda Harus Ditingkatkan
Anggota Komisi X DPR My Esti Wijayanti menekankan pentingnya pemberdayaan pemuda, agar tercipta calon generasi penerus bangsa yang dapat memberikan kontribusi kepada bangsa dan negara. Hal itu dapat dilakukan melalui berbagai program kerja di Deputi Pemberdayaan Pemuda, Kementerian Pemuda dan Olahraga.
Demikian ia sampaikan saat Rapat Dengar Pendapat dengan Pejabat Eselon I di lingkungan Kementerian Pemuda dan Olahraga, di ruang rapat Komisi X, Gedung Nusantara I, Selasa (22/09/15). Rapat dipimpin oleh Wakil Ketua Komisi X Abdul Kharis Almasyari.
“Letak penggodokan pemuda di Deputi Pemberdayaan Pemuda. Bertugas untuk memfasilitasi pemuda untuk lebih berkontribusi kepada bangsa dan negara. Ideologi Pancasila dan Trisakti yang diterjemahkan kepada Program Nawa Cita di Pemerintahan Presiden Joko Widodo, sudah ada rencana strategis Deputi ini,” kata Esti.
Ia menyatakan apresiasi kepada program kerja yang dipaparkan Deputi Pemberdayaan Pemuda. Berbagai program kerja itu memiliki landasan yang jelas, serta tujuan yang jelas pula. Sehingga, program-program itu semata bukan hanya untuk program saat ini saja.
Namun politikus F-PDI-Perjuangan ini menyanyangkan, Deputi belum bisa menjelaskan hasil dari berbagai program itu. Selain itu, masalah anggaran juga menjadi sorotan Esti.
“Anggaran terlalu sedikit untuk Deputi ini. Kita harus mengawali di tahun ini, dengan cita-cita untuk bisa lebih mengedepankan anak muda sebagai generasi penerus bangsa kita, mengawal bangsa kita. Dengan berpijak pada Pancasila dan UUD 1945,” kata Esti.
Jika anggaran sudah memadai, Esti berharap, jangkauan pemberdayaan pemuda bukan hanya untuk segelintir pemuda saja, tapi bisa menyeluruh ke semua pemuda di 34 provinsi.
“Kita harus membangun mentalitas karakter bangsa, memberikan pemahaman kepada anak-anak tentang Pancasila secara lebih mendalam, kemudian dikhususkan kepada keberagaman, toleransi yang dibangun, dari masing-masing kepribadian anak-anak kita, itu menjadi kekuatan bangsa kita ke depan,” harap Esti.
Sehingga, dengan kekuatan mental yang mumpuni, generasi muda tidak akan mudah terkoyak isu-isu anti toleransi, isu pemecah belah, dan lain sebagainya.
Politikus asal dapil Yogyakarta ini juga mengingatkan, Pemerintah harus memiliki roadmap yang jelas hingga masa depan. Jadi,bukan hanya sekarang dilatih, namun ke depannya di lepas lagi.
“Sekarang kita punya berbagai rencana program, pelatihan misalnya, itu ke depannya akan seperti apa. Tidak sekali ini selesai. Langkah ke depannya harus kita perluas,” saran Esti.
Deputi Pemberdayaan Pemuda, memiliki beberapa program yang menjadi unggulan, diantaranya Pemuda Maritim, Pemuda Revolusi Mental Anti Narkoba, Pemuda Kreatif, Sekolah Pemuda untuk toleransi antar umat beragama, Pemuda Cinta Damai untuk Resolusi Konflik, dan Pemuda Mandiri Energi dan Pangan. Pada RAPBN 2016, Deputi Pemberdayaan Pemuda diusulkan mendapat anggaran Rp 224 miliar. (sf)/foto:jaka/parle/iw.