Tim Panja RUU Kebudayaan Komisi X DPR RI melakukan kunjungan spesifik ke Provinsi Sulawesi Tenggara untuk mendapatkan masukan dan data-data tentang kebijakan, pengelolaan dan pelestarian kebudayaan di Sulawesi Tenggara khususnya Buton.

"Kunjungan Tim ini, untuk mempersiapkan RUU Kebudayaan yang saat ini sedang dibahas di DPR RI," ujar Wakil Ketua Komisi X Ridwan Hisjam kepada wartawan setiba di Rumah Jabatan Walikota Buton Tamrin, Rabu (9/9'2015).

Menururnya, Buton merupakan wilayah yang kaya akan budaya peninggalan sejarah pada masa silam. Dalam bidang kebudayaan, Buton mempunyai tingkat kebudayaan yang sangat tinggi dengan pernah adanya Kerajaan Buton yang banyak melahirkan warisan sejarah budaya baik seni, adat istiadat, naskah kuno. Disamping itu, banyak peninggalan sejarah yang berbentuk artefak dan sangat menakjubkan yang dapat menjadi warisan budaya dunia.

Politisi Partai Golkar ini mengatakan, dalam RUU Kebudayaan ini ada 8 pilar untuk pembangunan kebudayaan di Indonesia yang menjadi sasaran dalam pengelolaan dan pelestarian kebudayaan. Salah satunya, kata Ridwan, pelestarian sejarah dan warisan budaya atau peninggalan sejarah.

"Kita disini melihat ada Benteng Keraton, nanti kita akan tinjau kesana, karena Kerajaan Buton ini adalah salah satu kerajaan besar di nusantara yang perlu kita lihat, terutama untuk melihat kerajaan-kerajaan dari Indonesia bagian Timur salah satunya adalah Kerajaan Buton," jelas Ridwan seraya menambahkan inilah maksud kedatangan Tim Panja RUU Kebudayaan Komisi X DPR RI ke Buton.

Ia berharap, Komisi X DPR  mendapatkan masukan penguatan hak berkebudayaan, pembangunan jati diri dan karakter bangsa melalui warisan sejarah Kerajaan Buton dan warisan budaya serta pengembangan masyarakat adat.(iw)/foto:iwan armanias/parle/iw.