PNRI Perlu Lebih Kreatif
Anggota Komisi X Sofyan Tan pesimis anggaran Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (PNRI) cukup untuk membiayai seluruh program yang dicanangkannya. Pasalnya, Perpusnas memiliki program yang cukup berat, yaitu meningkatkan minat membaca di seluruh lapisan masyarakat Indonesia.
Dengan jumlah kurang lebih Rp 2,5 triliun untuk lima tahun, wakil rakyat dari daerah pemilihan Sumatera Utara ini menilai anggaran tersebut jauh dari memadai. Ia meminta PNRI kreatif menghimpun dukungan dana.
“Perpusnas dapat bekerjasama dengan Pemerintah Daerah ataupun pihak lainnya menggunakan dana Corporate Social Responbility (CSR) untuk membangun perpustakaan-perpustakaan sampai ke pedesaan,” kata Sofyan, saat rapat dengar pendapat dengan PNRI, di gedung Nusantara I, Rabu (21/01/2015).
Sebelumnya, Kepala PNRI Sri Sularsih, instansi yang dipimpinnya mendapat anggaran sebesar Rp 2,58 triliun untuk lima tahun (2015-2019). Untuk tahun tahun 2015, dialokasikan anggaran sebesar 470 miliar.
Untuk tahun 2015, anggaran itu digunakan untuk empat program utama. Sebanyak Rp 131 miliar untuk program dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lain Perpusnas. Berikutnya, program peningkatan sarana dan prasarana yang dianggarkan sebesar Rp 3,5 miliar. Kemudian Rp 4,7 miliar untuk program pengawasan dan peningkatan akuntabilitas aparatur Perpusnas. Dan yang terakhir, dianggarkan sebesar Rp 330 miliar untuk program pengembangan perpustakaan.
Selain itu, Politisi PDI Perjuangan ini juga menyoroti mengenai tenaga pengelola perpustakaan yang tidak sesuai dengan kompetensinya. Ia meminta, khusus untuk jabatan Kepala Perpustakaan harus memiliki kompetensi di bidang pustaka, dan mendapat rekomendasi dari Perpusnas.
“Banyak sekali kepala perpustakaan di daerah itu kompetensinya tidak ada. Saya temukan dokter hewan dijadikan Kepala Perpustakaan, ada juga yang dulunya Kepala Dinas Pemakaman. Hal yang perlu dijadikan catatan kita, ketika Kepala Daerah mengangkat seorang Kepala Perpustakaan itu harus ada rekomendasi dari Kepala Perpusnas,” tegas Sofyan.
Politisi berkacamata ini menggarisbawahi, Perpustakaan memberikan cerminan untuk bangsa Indonesia yang berkualitas. “Semakin banyak rakyat Indonesia membaca. maka makin nampak kecerdasaannya. Perpustakaan harus bisa menjadi tempat untuk kita menimba ilmu,” imbuhnya. (sf)/foto:iwan armanias/parle/iw.