Kenaikan BBM Akan Berdampak Positif Majukan Sektor Riil di Pedesaan
Anggota DPR Made Urip mengakui kenaikan BBM yang diumumkan Presiden Jokowi sebesar Rp 2.000 untuk jenis premium dan solar masing-masing menjadi Rp 8.500/liter dan Rp 7.500/liter memang akan berdampak buat petani dan nelayan. Namun, kenaikan ini nantinya akan memberikan ruang yang besar bagi fiskal dan APBN.
Nanti setelah kenaikan ini akan ada program-program infrastruktur untuk masyarakat di pedesaan yang sangat bermanfaat bagi para petani dan nelayan. Juga akan bermanfaat bagi perbaikan sektor irigasi yang sangat dibutuhkan kepentingan pertanian. “ Jadi menurut saya kenaikan Rp 2000 itu akan memperkuat fiskal dan APBN ke depan, yang penting bisa diarahkan ke sector-sektor produktif,” ujar politisi PDI Perjuangan saat ditemui di ruang kerjanya Komplek Parlemen, Senayan, Selasa (18/11).
Made Urip mengatakan, dana dari kenaikan itu akan diarahkan untuk membangun sector-sektor riil termasuk penambahan modal bagi pedagang sehingga akan berdampak bagi penguatan sector ekonomi lainnya.
Karena itu menurutnya, bila dianggap kenaikan BBM ini akan memukul kehidupan petani dan nelayan tidak sepenuhnya benar. Bahkan dana kenaikan itu akan diarahkan bagi pembangunan infrastruktur yang bisa meningkatkan produktifitas. Misalnya, kebutuhan pupuk maka petani dapat mendapatkan dengan mudah, juga benih akan dengan mudah didapatkan oleh para petani. Selain itu, jaringan irigasi bertambah baik, juga jalan-jalan semakin bagus sehingga dengan mudah para petani memasarkan hasil panennya.
“ Ke depan, menurut saya akan membawa dampak positif dan memajukan sector riil di pedesaan,” ungkap Made. Apalagi, sejalan dengan kenaikan BBM ini pemerintah langsung menggulirkan kartu Indonesia Sehat, Kartu Indonesia Pintar, adalah bentuk konkret pemberian kompensasi yang sangat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. (mp), foto : iwan armanias/parle/hr.