Pemilu Gagal Rampingkan DPR
11-04-2014 /
KOMISI III
"Coba bayangkan bagaimana sulitnya mengambil keputusan dari 10 partai yang masing-masing punya kepentingann. Ini berbahaya bagi bangsa kedepan, voting yang dilakukan akan penuh negosiasi yang bukan berpihak pada kepentingan rakyat. 9 fraksi saja kita sudah merasa kesulitan, apalagi 10," kata anggota Komisi III DPR RI, Nudirman Munir saat bicara dalam dialog radio Bersawa Wakil Rakyat kerja sama RRI dengan Pemberitaan Setjen DPR di Jakarta, Jumat (11/4/14).
Ia menyebut fraksinya sudah berupaya untuk meningkatkan angka PT sampai mencapai 5 persen tetapi usulan tersebut ditolak terutama oleh sejumlah partai yang ketakutan tidak berhasil meloloskan kadernya ke parlemen. Titik kompromi akhirnya berlabuh pada pilihan 3,5 persen.
Pada kesempatan itu ia juga meminta segenap pihak mencermati money politic gaya baru yang dilakukan oleh sejumlah pihak. Di daerah pemilihannya Sumbar II ada kandidat yang mengajak warga masyarakat tour wisata ke Mifan, dengan fasilitas seperti Dufan di Jakarta.
"Program ini digilir dari kampung ke kampung. Semua layanan gratis mulai dari 5 bis yang disediakan, tiket masuk, makan siang dan bingkisan. Namun mereka didoktrin untuk mendukung caleg tertentu. Bagi saya ini money politik gaya baru yang harus diatur rambunya," ujar mantan Ketua Dewan Mahasiswa UI ini.
Ia berkeyakinan masyarakat yang cerdas tidak akan terpengaruh dengan pendekatan seperti ini akan tetapi tentu lain soalnya kalau yang diajak adalah ibu-ibu dari kalangan ekonomi lemah yang mudah dipengaruhi. "Bagi saya politik uang hanya akan melahirkan calon koruptor yang pasti berhitung berapa uang yang telah keluar," demikian Nudirman. (iky)/foto:iwan armanias/parle.