Komisi VIII Sesalkan Kurangnya Perlengkapan Bayi Pengungsi Korban Banjir
Meski menilai tanggap darurat dan penanganan pengungsi korban banjir DKI Jakarta lebih baik dari tahun sebelumnya, namun Anggota Komisi VIII DPR RI, Ade Barkah melihat khusus penanganan terhadap balita dan anak-anak masih sangat minim. Hal itu terlihat dari masih minimnya perlengkapan bayi dan anak, seperti popok bayi, kasur dan baju juga celana anak.
“Saya menyesalkan kurangnya perlengkapan anak dan bayi. Karena sebagian dari para pengungsi korban banjir ini adalah bayi dan anak- anak. Karena di wilayah Jakarta masih kerap turun hujan membuat celana dan baju anak tidak cepat kering, apalagi banyak pengungsi yang hanya bisa menyelamatkan sedikit pakaiannya. Belum lagi anak-anak yang terlihat kedinginan karena tidak adanya kasur. Selama ini mereka hanya tidur di atas tikar atau karpet yang cukup tipis,”papar Ade Barkah yang didampingi koleganya di Komisi VIII, Sholeh Soe’aidy dan Yetti Heryati saat meninjau pengungsi korban banjir di wilayah Kalibata, Kampung Melayu, dan Jatinegara Barat, Jumat (24/1).
Ditambahkan Sholeh, melihat kondisi demikian, pihaknya meminta kepada mitra kerjanya seperti Banznas dan Dinas Sosial dari Kementerian Sosial untuk segera menindaklanjuti kondisi tersebut. Di saat bersamaan secara simbolis Komisi VIII juga menyampaikan sumbangan dari mitra kerjanya tersebut berupa paket perlengkapan anak termasuk baju, celana, popok bayi dan tempat makan serta minum anak, selain itu disertakan juga sumbangan pakaian dan perlengkapan sekolah untuk anak-anak pengungsi.
“Atas dorongan kami, Komisi VIII Insya Allah dalam beberapa hati mendatang dari Mitra kerja kami, yaitu Baznas dan Kemensos akan diserahkan bantuan berupa kasur untuk anak dan bayi. Semoga bisa segera tersalurkan dengan baik,”ungkap Ade yang diamini Sholeh dan Yetti. (Ayu) foto:dok8/parle/ry