BNPB Diminta Perhatikan Pendidikan Para Pengungsi
Di berbagai daerah di Tanah Air ada banyak bencana alam yang berlangsung cukup lama. Ini mengakibatkan waktu mengungsi bagi warga di kamp-kamp pengungsian juga bisa berlangsung berbulan-bulan lamanya. Akhirnya, pendidikan bagi anak-anak pengungsian setingkat SD pun ikut terbengkalai.
Anggota Komisi VIII DPR RI Sumaryati Aryoso (F-Gerindra) menyampaikan hal tersebut saat rapat dengar pendapat dengan Badan Pusat Penanggulangan Bencana (BNPB), Selasa (21/1). BNPB sebagai badan khusus yang menangani bencana di Indonesia, diharapkan peka terhadap persoalan ini.
Terhadap kasus bencana alam yang berlangsung lama itu, Sumaryati mencontohkan pada kasus erupsi Gunung Sinabung di Sumataera Utara. Erupsi Sinabung sudah berlangsung lama dan tidak diketahui secara pasti kapan bencana itu akan berakhir. Di sinilah, BNPB perlu memikirkan pendidikan anak-anak di pengungsian.
“Untuk kasus bencana yang panjang harus ada perhatian pada pendidikan anak-anak SD, baik saat bencana maupun pascabencana,” tandas Sumaryati. Ini penting untuk menjadi perhatian BNPB, agar pendidikan anak-anak di pengungsian tetap berjalan. Tidak lagi tertinggal dengan pendidikan di daerah-daerah lain yang terbebas dari bencana.
BNPB bisa bekerja sama dengan Pemda setempat atau para relawan bencana. Alokasi anggaran untuk daerah terkena bencana tidak selalu logistik dan kebutuhan rumah tangga. Pendidikan juga merupakan kebutuhan mendesak bagi para pengungsi, apalagi yang bencananya berlangsung lama. (mh), foto : rizka/parle/hr.