Titip Doa Itu Baik, Tetapi Jangan Minta Uang

03-01-2014 / KOMISI VIII

Barubaru ini, sempat heboh program titip doa ke Tanah Suci. Namun, program yang digagas oleh Ahmad Gozali, perencana keuangan sekaligus pengurus akun @SedekahHarian, mendapat kecaman dari berbagai pihak. Pasalnya, program titip doa ini memiliki “tarif”, yaitu donator perlu memberikan sedekah minimal sebesar Rp 100 ribu dan Rp 2014. 

Anggota Komisi VIII DPR Ali Maschan Moesa menilai program titip doa itu sebenarnya baik, namun akan menjadi tidak benar jika mewajibkan untuk memberikan sedekah.

“Menurut saya, titip doa itu baik. Tapi kalau minta uang juga itu yang tidak benar. Di Mekkah itu memang tempat yang baik untuk memanjatkan doa. Cuma ini lucu, kok minta uang. Inikan yang tidak benar. Masyarakat harus sadar, kalau mau titip doa, ya kepada orang yang tulus, yang tidak minta uang,” ujar Maschan ketika dihubungi Reporter Parle via telepon, Jumat (3/01).

Politisi PKB ini khawatir, program ini menjadi tidak tulus, karena berbau komersil, dengan memungut uang kepada para donatur.Sehingga, niatnya bukan karena Allah, tapi karena uang.

“Kalau dititipin doa tapi juga minta uang, berarti doanya bukan karena Allah tho? Itu soal ketulusan niat. Ada sesuatu kalau sampai minta uang. Saya khawatir, niatnya bukan karena Allah. Dan berarti, kalau tidak ada uangnya, tidak mendoakan,” tambah Politisi Dapil Jawa Timur ini.

Ia mengingatkan kepada masyarakat untuk menghindari hal sepertii ni. Ia menilai, keberangkatan haji maupun umrah cukup banyak tiap tahunnya, sehingga jika ingin titip doa, sebaiknya yang memang tulus mendoakan, bukan karena uang.

“Boleh saja kalau mau titip doa. Tapi dengan ketulusan, bukan dengan minta uang.Hal seperti ini perlu dihindari. Yang berangkat haji kan banyak, bisa minta tolong titip doa. Ibadah apapun itu jenisnya, harus karena Allah. Tidak boleh selain kepada Allah,” imbuh Maschan.

Dalam pemberitaan yang beredar, Ahmad menyatakan bahwa @SedekahHarian memberi kesempatan bagi para donator untuk menitipkan doa melalui dirinya yang berada di Tanah Suci. Terkait dengan nominal sedekah, ia pun mengakui kesalahannya dalam membuat ketentuan dalam brosur yang mencantumkan nominal tertentu. Ahmad menyatakan, nominal tersebut dimaksudkan sebagai contoh bagi donator baru dan untuk memudahkan identifikasi program sedekah.

Dalami iklan yang disebarkan @SedekahHarian, program bernama #titipDoaBaitullahini meminta donator untuk mentransfer kerekening tertentu kemudian mengkonfirmasikannya ke e-mail Sedekah Harian. Donatur juga mencantumkan isi titip doa kee-mail tersebut. Rencananya, program #titipDoaBaitullah berlangsung dari 31 Desember 2013 hingga 7 Januari 2014.(sf), foto : naefurodjie/parle/hr.

BERITA TERKAIT
Maman Imanulhaq Dorong Kemenag Perkuat PAUD Qu’ran
14-08-2025 / KOMISI VIII
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi VIII DPR RI Maman Imanulhaq mendorong Kementerian Agama (Kemenag) untuk memperkuat posisi Pendidikan Anak Usia...
Legislator Komisi VIII Dorong Peningkatan Profesionalisme Penyelenggaraan Haji
30-07-2025 / KOMISI VIII
PARLEMENTARIA, Surabaya - Anggota Komisi VIII DPR RI Inna Amania menekankan pentingnya efektivitas dan profesionalisme dalam penyelenggaraan ibadah haji. Hal...
Selly Andriany Ingatkan Pentingnya Harmoni Sosial Pasca Perusakan Rumah Doa di Sumbar
30-07-2025 / KOMISI VIII
PARLEMENTARIA, Jakarta — Menanggapi insiden perusakan rumah doa umat Kristiani di Sumatera Barat, Anggota Komisi VIII DPR RI, Selly Andriany...
Selly Andriany Minta Penindakan Tegas atas Perusakan Rumah Doa GKSI di Padang
30-07-2025 / KOMISI VIII
PARLEMENTARIA, Jakarta — Anggota Komisi VIII DPR RI, Selly Andriany Gantina, menyayangkan aksi intoleransi yang terjadi di Padang, Sumatera Barat,...