Komisi VIII Keluhkan Lemahnya Siskohat Kemenag
Layanan Siskohat atau Sistem Komputerisasi Haji Terpadu yang digunakan oleh Kementerian Agama RI dalam menyelenggarakan ibadah haji dinilai masih kurang. Hal tersebut diungkapkan oleh Ketua Komisi VIII DPR RI, Ida Fauziyah sesaat setelah berlangsungnya Rapat Paripurna, Selasa (22/10).
Kekurangan tersebut menurut Ida terlihat dari kurang lengkapnya database yang isinya tentang data pendaftar, penyetor, kloter, pemondokan, perpindahan jemaah haji termasuk kedatangan jemaah haji. Data-data tersebut tidak hanya bermanfaat bagi para jemaah haji, melainkan juga bagi para keluarga jemaah haji yang berada di tanah air.
“Siskohat juga berguna bagi keluarga di tanah air untuk mengetahui kondisi anggota jemaah haji yang sedang beribadah di tanah suci. Misalnya kapan anggota keluarganya akan kembali ke tanah air. Semua itu tidak dapat terinformasikan secara up date. Karena keterbatasan system computer itu, akhirnya informasi kedatangan jemaah haji diketahui secara manual yaitu melalui pesawat telpon oleh keluarga,”ungkap Ida.
Dalam kunjungan pengawasan ke kantor Siskohat Madinah, Tim Pengawasan Haji Komisi VIII DPR RI juga mendapati beberapa pekerjaan yang seharusnya dapat dilakukan dengan system komputer, namun masih dilakukan secara manual. Bahkan sistem yang ada saat ini belum bisa menjawab pelayanan bagi jemaah haji.
Malah saat pendaftaran calon jemaah haji sebelumnya, dengan system komputer yang lama, pasangan suami-isteri bisa berbeda atau terpisah kloter. Pasalnya saat dimasukkan data calon haji disalip data orang lain, meski hanya terpaut beberapa menit saja.
Sementara itu Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah, Anggito Abimanyu seperti yang dilansir dari berbagai media massa nasional mengakui akan kekurangan tersebut. Ke depannya ia akan melakukan penguatan sistem jaringan atau komputerisasi yang ada. Selain itu akan memperkuat sumber daya manusia di bidang teknologi informasi ini.(Ayu)foto:wahyu/parle