Perlu Tambahan Lahan Tebu Untuk Swasembada

10-10-2013 / KOMISI IV

Upaya swasembada gula masih sulit terwujud bila lahan tebu tidak bertambah. Itu adalah salah satu syarat menuju swasembada gula. Lahan baru masih banyak untuk dibuka kembali bagi petani tebu dengan memanfaatkan lahan hutan.

Demikian disampaikan Wakil Ketua Komisi IV Ibnu Multazam (F-PKB) usai rapat Panja Swasembada Gula dengan Kemendag dan Kemenperin, Kamis (10/10). “Kementerian Pertanian perlu menambah lahan baru untuk luasan lahan tebu. Negara kita ini luas. Masih banyak lahan terlantar. Bisa juga di hutan yang dipinjamkan kepada petani untuk tanam tebu. Dengan syarat mereka menanam tebu itu harus merasa untung,” kata Multazam.

Selain itu, lanjut Multazam, Kemenperin dan Kemendag juga harus aktif memberikan tindakan tegas kepada pabrik gula rafinasi yang mendistribusikan produknya ke pasar bebas. Gula rafinasi hanya untuk industri. Bila masuk ke pasar bebas yang dikonsumsi rumah tangga, akan menjatuhkan harga gula petani.

Razia gula rafinasi juga harus intensif dilakukan ke pasar-pasar. Bila ditemukan gula rafinasi, sebaiknya dimusnahkan saja, karena merusak tata niaga gula. Seperti kepada makanan minuman kedaluarsa, razia gula rafinasi juga harus seperti itu dilakukan, sehingga petani selalu diuntungkan.

Lebih lanjut, Multazam mengatakan, para petani tebu itu keinginannya sederhana saja. Bila mereka merasa untung mananam tebu, tanpa diperintah pun mereka akan menanam tebu. Namun, yang terjadi sekarang, petani kurang antusias menanam, karena ada gula rafinasi yang lebih murah harganya dari harga petani yang beredar di pasaran.

Kebijakan pemerintah yang juga dikritik Multazam adalah izin produksi rafinasi. Kini,  pabriknya makin banyak. Idealnya, izin itu diberikan bila produsen memiliki pabrik dan lahan terlebih dahulu. Yang terjadi malah diberikan izin dahulu, baru kemudian disuruh menanam tebu. (mh), foto : wahyu/parle/hr.

BERITA TERKAIT
Stok Beras Melimpah tapi Harga Tetap Mahal, Daniel Johan: Sangat Ironi!
15-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Jakarta - Belum lama ini Ombudsman RI yang mengungkap temuan adanya tumpukan beras impor tahun 2024 lalu yang sebagian...
Komisi IV Dorong Peningkatan Fasilitas dan Infrastruktur di PPI Tanjung Limau Bontang
13-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Jakarta - Komisi IV DPR RI mendorong peningkatan fasilitas dan infrastruktur di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Tanjung Limau, Kota...
Maros Strategis sebagai Sentra Produksi Beras Nasional
13-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Maros - Ketua Komisi IV DPR RI Siti Hediati Haryadi menegaskan bahwa Sulawesi Selatan, khususnya Kabupaten Maros, memegang peran...
Pupuk Kaltim Diminta Maksimalkan Manfaat untuk Petani Lokal dan Penyuluh
12-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Bontang - Anggota Komisi IV DPR RI, Slamet, meminta PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) untuk meningkatkan kontribusi langsung bagi...