Komisi III DPR RI memulai rangkaian uji kepatutan dan kelayakan 12 calon hakim agung yang telah dikirimkan oleh Komisi Yudisial. Tahapan dibuka dengan sesi penulisan makalah selama satu jam dengan bahasan yang telah ditentukan. Untuk memperoleh kandidat terbaik komisi yang membidangi masalah hukum ini berharap masukan dari publik tentang rekam jejak kandidat.

"Penulisan makalah ini jadi bahan awal untuk fit and proper tes. Kita berharap masukan masyarakat karena kita akan mendudukkan beliau-beliau ini menjadi yang mulia, hakim agung. Masukan itu bisa kita ferifikasi pada saat fit and proper test nanti, itu yang paling penting," kata Ketua Komisi III Gede Pasek Suardika kepada wartawan di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis (12/9/13).

Ia menambahkan ruang untuk menjaring masukan publik kali ini dibuka lebih lebar termasuk setelah fit and proper test berlangsung. "Pemilihan dan penetapan calon kami mundurkan. Kalau biasanya langsung setelah fit and proper test selesai, sekarang kita mundurkan. Tujuannya supaya masyarakat bisa menakar langsung kualitas kandidat," tekannya.

Dari jadwal yang telah dibagikan Sekretariat Komisi III proses uji kepatutan dan kelayakan berlangsung tanggal 18-19/9 sedangkan pemilihan dan penetapan calon hakim agung terpilih dilaksanakan pada rapat pleno 23/9. Dari 12 kandidat, komisi III akan memilih 4 orang yang akan menggantikan posisi hakim agung yang memasuki usia pensiun.

Berikut jadwal fit and proper test selengkapnya. Rabu (18/9) pukul 10.00-11.30 Sudrajat Dimyati, 11.30-13.00 Hartono Abdul Murad, 14.00-15.30 Manahan M.P. Sitompul, 15.30-17.00 Arofah Windiani, 19.30-21.00 Eddy Army, 21.00-22.30 Sumardijatmo.

Kamis (19/9) pukul 10.00-11.30 Is Sudaryono, 11.30-13.00 Maruap Dohmatiga Pasaribu, 14.00-15.30 Bambang Edy Sutanto, 15.30-17.00 Mulijanto, 19.30-21.30 Heru Iriani, 21.00-22.30 Zahrul Rabain. (iky) foto:ry/parle