DPR Apresiasi Penghargaan FAO
Wakil Ketua Komisi IV DPR Herman Khaeron (F-PD) mengapreasiasi positif penghargaan FAO kepada Presiden SBY karena dianggap sukses menurunkan angka kemiskinan di Indonesia.
"Kita harus memberikan apresiasi terhadap pencapaian ini, hal ini bukan didasarkan kepada sesuatu yang sifatnya tidak objektif. Ini didasarkan terhadap fakta lapangan, didasarkan terhadap capaian-capaian produksi lapangan yang relatif lebih baik daripada masa lalu," ujarnya kepada wartawan, di Gedung Nusantara DPR, Rabu (29/5).
Menurutnya, pertumbuhan pangan pokok seperti beras, sekarang ini tumbuh rata-rata 5 persen pertahun. "Memang ada komoditas-komoditas tertentu pada periode tertentu menjadi langka dan kemudian menjadi mahal. Ini sangat situasional dan kondisional," tambahnya.
Herman menambahkan, lahirnya berbagai regulasi dan alokasi anggaran yang tepat sasaran guna mencapai target produksi di bidang pangan merupakan salah satu pencapaian positif. "Penghargaan FAO ini diharapkan dapat menumbuhkan stimulus, semangat dan spirit untuk Indonesia agar menjadi lumbung pangan," jelasnya.
Dia mengakui ada sejumlah komoditas seperti daging pada waktu tertentu seperti hari besar keagamaan mengalami kenaikan. "Karena otomatis permintaan luar biasa membuat harga menjadi meningkat, jadi sesuai prinsip ekonomi,"ujarnya.
Sementara untuk bawang putih, lanjutnya, Indonesia masih mengimpor karena hanya diproduksi di iklim sub tropis. "Memang bisa diproduksi di iklim tropis namun persoalannya tidak ekonomis bagi para petani, karena itu banyak yang mengimpor," tambahnya.
Herman mengatakan, perlu tahapan pencapaian pangan dengan memperbaiki regulasi dan tata niaganya. "Regulasi kita juga sudah mulai diperbaiki seperti regulasi baru UU Pangan, UU Hortikultura. Bahkan sekarang pembatasan terhadap produk hortikultura sudah mulai kita berlakukan. Sehingga kita akan lebih mendorong produk hortikultura dalam negeri khususnya buah-buahan," ujarnya.(si)/foto:iwan armanias/parle.