Komisi VI Dorong Himbara Bangun Ekonomi dari Bawah

Ketua Komisi VI DPR RI Anggia Erma Rini dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi VI dengan direksi Himbara, di Gedung Nusantara I, Senayan, Jakarta, Kamis (21/8/2025). Foto : Farhan/Andri
PARLEMENTARIA, Jakarta - Ketua Komisi VI DPR RI Anggia Erma Rini menekankan pentingnya peran Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) dalam membangun ekonomi dari bawah, yang sejalan dengan cita-cita Presiden Prabowo Subianto. Ia menegaskan bahwa pertumbuhan ekonomi tidak bisa hanya mengandalkan "tetesan dari atas” atau trickle down effect.
"Tidak ada ceritanya kita juga jangan percaya bahwa akan ada tetesan dari atas, enggak ada. Jadi peran Himbara ini sangat krusial. Oleh karena itu, tadi BRI lalu kemudian semua (Himbara mulai dari) Mandiri, BNI, BTN, dan BSI juga punya komitmen untuk bisa menjawab kebutuhan dari masyarakat dengan spesifikasi masing-masing." ujar Anggia dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi VI dengan direksi Himbara, di Gedung Nusantara I, Senayan, Jakarta, Kamis (21/8/2025).
Politisi Fraksi PKB ini pun menyoroti tanggung jawab bersama untuk menaikkan kelas UMKM. Perluasan jangkauan program dan penyesuaian persyaratan dinilai menjadi kunci agar UMKM dapat "naik kelas."
Selain itu, Anggia juga menyoroti kasus Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang seringkali terpaksa berutang kepada rentenir untuk biaya keberangkatan, yang membuat mereka harus bekerja bertahun-tahun hanya untuk melunasi utang. Ia meminta Himbara mencari formulasi yang tepat untuk menjangkau kelompok-kelompok seperti PMI, sehingga pembangunan ekonomi dari bawah dapat terealisasi.
"Saya nggak tahu ini gimana caranya tetapi ini menjadi konsen karena kita banyak pekerjaan migran yang kemudian mereka harus terpaksa harus utang karena harus bayar tiket, gitu kan harus utang ke rentenir yang kemudian mereka akan lama (membayarnya) kalau dia kontraknya 2 tahun ya setahun itu bayar utang gitu," jelasnya.
Terakhir, pihaknya mengapresiasi kinerja yang telah dicapai oleh Himbara, namun mendorong agar mereka terus berinovasi untuk program yang lebih inklusif. (bia/rdn)