Netty Aher: Akses Kesehatan Dasar Harus Jangkau Seluruh Lapisan
Anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi PKS, Netty Prasetiyani sebelum memasuki ruang Rapat Paripurna, Kamis (21/8/2025). Foto : Alma/Andri
PARLEMENTARIA, Jakarta – Anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi PKS, Netty Prasetiyani Aher, turut menyampaikan duka cita mendalam atas meninggalnya Raya, balita 4 tahun asal Sukabumi, yang ditemukan meninggal dunia akibat cacing pita sebanyak 1 kilogram di tubuhnya. Menurut Netty, peristiwa ini harus menjadi peringatan keras bagi pemerintah bahwa sistem perlindungan sosial maupun akses kesehatan dasar di Indonesia masih menyisakan berbagai persoalan.
“Peristiwa ini harus menjadi cermin bahwa jaminan sosial belum sepenuhnya dapat diakses masyarakat, masih banyak persoalan terkait data penerima manfaat dan aksesibilitas layanan dasar. Banyak keluarga miskin ekstrem yang tidak tersentuh bantuan sosial, bahkan tidak terdata, sehingga luput dari layanan kesehatan yang seharusnya menjadi hak mereka,” tegas Netty sebelum memasuki ruang Rapat Paripurna, Kamis (21/8/2025).
Netty menambahkan, kasus Raya bukanlah sekadar insiden, Ia menekankan pentingnya evaluasi menyeluruh terhadap tata kelola data penerima manfaat bantuan sosial dan layanan kesehatan. Banyak keluarga di daerah yang tidak memiliki dokumen kependudukan seperti akta kelahiran bahkan kartu keluarga, sehingga mereka tidak bisa mengakses jaminan kesehatan. Akibatnya, mereka tidak mendapatkan penanganan medis yang memadai.
“Kami ingin hal-hal seperti ini menjadi koreksi bersama, terutama pemerintah daerah, agar data tunjangan dan dokumen kependudukan tidak menjadi alasan warga negara tidak dapat mengakses layanan,” ujarnya.
Netty mengingatkan bahwa tragedi Raya adalah contoh nyata bagaimana rendahnya kesadaran sosial, minimnya akses layanan kesehatan dan lemahnya literasi kesehatan di masyarakat. Oleh karena itu, ia juga mendorong peningkatan kapasitas kader di tingkat desa seperti Posyandu, PKK, dan perangkat desa, agar mampu mengenali dan melaporkan lebih cepat kondisi kesehatan warga.
“Jika pemerintah serius ingin mencapai target miskin ekstrem nol persen, maka tidak boleh ada satupun keluarga yang tertinggal dari data. Literasi kesehatan seperti pemahaman terkait kebersihan, sanitasi, lingkungan sehat harus terus ditingkatkan. Administrasi kependudukan harus dipermudah, layanan kesehatan harus diperbanyak, dan bantuan sosial harus tepat sasaran,” tegasnya. (bit/aha)