Ketua Banggar Dorong Pembangunan SDM sebagai Game Changer

Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI, Sa’id Abdullah, saat diwawancara ketika menghadiri Sidang Tahunan MPR dan Sidang Bersama DPR–DPD RI 15 Agustus 2025, Jumat (15/8/2025). Foto: mdtk/vel
PARLEMENTARIA, Jakarta — Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI, Sa’id Abdullah, menyampaikan catatan penting pada momentum pidato kenegaraan Presiden pada Sidang Tahunan MPR dan Sidang Bersama DPR–DPD RI 15 Agustus 2025. Meski baru berjalan hampir sepuluh bulan, ia mencatat sudah ada “tanda-tanda perbaikan yang signifikan” dalam perekonomian dan pembangunan SDM nasional.
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I 2025 tercatat 4,87% year-on-year, sedangkan kuartal II 2025 meningkat menjadi 5,12% YoY. Data internasional seperti dari Reuters menegaskan, capaian 5,12% YoY merupakan laju pertumbuhan tercepat sejak Q2 2023, serta melampaui ekspektasi analis yang berada di kisaran 4,8% .
Menurut Sa’id Abdullah, tren pemulihan ini menjadi momentum strategis—sebuah “game changer,” ujar Said di Nusantara II, Senayan, Jakarta, Jumat (15/8/2025),
Politisi dari Fraksi PDI-Perjuangan ini menekankan pentingnya pembangunan SDM sebagai tulang punggung percepatan kemajuan Indonesia. Pertama, pendidikan bagi Semua – Ketersediaan akses pendidikan merata untuk seluruh lapisan masyarakat. Kedua, kualitas Kesehatan Inklusif – Meningkatkan mutu layanan kesehatan dengan prinsip inklusif. Ketiga, makan Bergizi Gratis – Program gizi sebagai bentuk intervensi sosial penting.
Jika ketiga sektor ini dijalankan simultan, Said memproyeksikan ICOR (Incremental Capital-Output Ratio) Indonesia akan mendekati efisiensi Vietnam dengan eskalasi produktivitas yang signifikan .
Sa’id Abdullah menyoroti alokasi anggaran sekitar Rp 121 triliun yang telah disiapkan pemerintah untuk semester II. Dia optimis bahwa serapan anggaran ini dapat meningkatkan output dan outcome pembangunan, meskipun realisasi serapan pertengahan tahun belum signifikan . “End-year serapannya minimal terlihat nyata,” tuturnya, mengacu pada ekspektasi terhadap dampak yang mulai terasa dari program-program prioritas.
Pertumbuhan Q2 2025 yang melampaui prediksi (5,12% vs ekspektasi ~4,8%) adalah sinyal positif bahwa konsumsi domestik dan investasi mulai rebound—investasi tumbuh signifikan, didukung ekspansi infrastruktur seperti MRT Jakarta
SDM unggul menjadi katalis utama untuk menjaga momentum ini: pendidikan, kesehatan, dan gizi adalah tiga pilar utama yang perlu di-intervensi dengan anggaran tepat sasaran.
Diperlukannya sistem monitoring anggaran dan percepatan serapan untuk memastikan efektivitas program pembangunan dan kontribusinya terhadap pertumbuhan ekonomi dan kualitas SDM.
Menghadapi pidato kenegaraan dalam Sidang Tahunan MPR dan Sidang Bersama DPR–DPD, Said Abdullah menggarisbawahi pentingnya sinergi antara pemulihan ekonomi dan investasi dalam SDM. Dengan pertumbuhan Q2 2025 sebagai momentum, fokus pada akses pendidikan, layanan kesehatan inklusif, dan intervensi gizi dapat menjadi game changer untuk memperkuat daya saing Indonesia ke depan. (ssb/aha)