Ramson Siagian Soroti Besarnya Potensi PLTS dan Geothermal di NTT
Anggota Komisi XII DPR RI, Ramson Siagian, saat mengikuti kunjungan kerja reses Komisi XII ke PLTS Oelpuah, Kupang, NTT, Senin (11/8/2025). Foto : Estu/Andri
PARLEMENTARIA, Kupang — Komisi XII DPR RI menilai Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) memiliki potensi besar dalam pengembangan Energi Baru dan Energi Terbarukan (EBET), khususnya pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) dan panas bumi (geothermal). Namun, pemanfaatannya dinilai masih rendah dibandingkan kapasitas yang tersedia.
“Kita meninjau pembangkit listrik tenaga surya, PLTS, yang sangat besar, mendekati sekitar 8 hektare. Potensinya sangat besar untuk mendukung transisi energi nasional, meningkatkan rasio penggunaan EBET, dan mengurangi ketergantungan pada energi fosil seperti batu bara dan BBM. Tetapi hingga kini, baru sekitar 10 persen listrik di NTT yang menggunakan EBET,” ujar Anggota Komisi XII DPR RI, Ramson Siagian, saat mengikuti kunjungan kerja reses Komisi XII ke PLTS Oelpuah, Kupang, NTT, Senin (11/8/2025).
Ramson menegaskan, potensi PLTS dan geothermal di NTT harus dioptimalkan melalui strategi pemerintah yang tepat serta pembiayaan yang efektif. Menurutnya, dengan pengelolaan yang baik, rasio penggunaan EBT di provinsi ini dapat meningkat hingga 30 persen. “Apalagi jika ada pengembangan pembangkit listrik yang memadukan PLTS dan panas bumi, dampaknya akan signifikan bagi bauran energi di NTT,” jelas Politisi Fraksi Partai Gerindra ini.
Komisi XII DPR RI memandang percepatan pengembangan EBT di NTT akan memberikan manfaat ganda, mulai dari mendukung target transisi energi nasional, menciptakan lapangan kerja baru, hingga mendorong pertumbuhan ekonomi lokal. Selain itu, pemanfaatan energi bersih di daerah dengan intensitas cahaya matahari tinggi seperti NTT juga dapat menjadi contoh pengembangan energi ramah lingkungan di Indonesia.
Kunjungan Komisi XII ke PLTS Oelpuah merupakan bagian dari agenda kerja untuk meninjau infrastruktur energi dan berdiskusi dengan para pemangku kepentingan di daerah. Selain peninjauan lapangan, rombongan juga mengadakan forum diskusi guna membahas strategi percepatan transisi energi dan pemanfaatan sumber daya alam yang berkelanjutan. (est/rdn)