Perlu Kolaborasi Lintas Sektor untuk Sukseskan Kawasan Industri Subang

Anggota Komisi VII DPR RI, Ilham Permana, bersama tim saat Kunspek Komisi VII ke Subang. Foto: Kresno/vel
PARLEMENTARIA, Subang — Anggota Komisi VII DPR RI, Ilham Permana, menekankan pentingnya kerja sama lintas sektor antara pemerintah pusat, daerah, legislatif, dan pelaku industri demi mempercepat pembangunan Kawasan Industri Subang. Dalam kunjungannya, ia menyebut kawasan tersebut sebagai contoh strategis dalam mewujudkan pembangunan ekonomi yang terintegrasi dan berkelanjutan.
“Kawasan industri tidak bisa berjalan sendiri. Harus ada kolaborasi antara DPR, kementerian teknis, pemerintah daerah, dan swasta agar semuanya bergerak dalam kerangka pembangunan nasional,” ungkap Ilham, Jumat (11/7/2025).
Menurutnya, salah satu kunci utama kesuksesan kawasan industri adalah keterpaduan antar sektor mulai dari penyiapan regulasi, insentif investasi, pelatihan tenaga kerja, hingga pembangunan infrastruktur seperti jalan, perumahan pekerja, dan konektivitas logistik.
Ilham juga menyoroti perlunya pengawasan dan evaluasi secara berkala agar pembangunan tidak menyimpang dari tujuan awal, termasuk dalam aspek lingkungan hidup.
“Jangan sampai investasi justru menciptakan kerusakan lingkungan. Setiap kawasan industri wajib menyediakan ruang terbuka hijau minimal 30% dan mengadopsi prinsip pembangunan berkelanjutan,” tegasnya.
Ia menambahkan bahwa pendekatan keberlanjutan tidak hanya menyasar aspek ekologi, tapi juga kesejahteraan sosial. Untuk itu, Ilham mendukung langkah pelaku industri yang melibatkan kontraktor lokal dan tenaga kerja domestik sejak masa konstruksi.
“Keterlibatan lokal sejak awal akan memperkuat rasa memiliki masyarakat terhadap kawasan ini. Itu juga bisa mencegah konflik sosial di masa depan,” ujarnya.
Kawasan Industri Subang saat ini sedang dalam tahap pengembangan dan ditargetkan menjadi salah satu simpul industri unggulan di Jawa Barat. Jika ditangani dengan pendekatan kolaboratif dan inklusif, Ilham optimistis kawasan ini akan memberi dampak ekonomi luas, tidak hanya untuk Subang, tetapi juga nasional. (eno/aha)