Jazuli Juwaini Pertanyakan Penyerapan Anggaran KPU yang Masih Rendah

07-07-2025 / KOMISI II
Anggota Komisi II DPR RI, Jazuli Juwaini dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi II DPR RI dengan KPU dan Bawaslu, di ruang rapat Komisi II DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (7/7/2025). Foto : Mu/Andri

PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi II DPR RI, Jazuli Juwaini  mempertanyakan penyerapan anggaran KPU (Komisi pemilihan Umum) yang masih ada di bawah lima puluh persen di bulan ketujuh ini. Padahal tanggal 15 Desember seluruh anggaran sudah cut off. 

 

“Penyerapan anggaran KPU saya lihat masih ada yang delapan persen, dua belas persen, padahal ini sudah bulan ketujuh. Sementara di akhir tahun, juga pasti 15 Desember sudah di cut off. Memang sudah ada yang sekitar 50 persen, tapi masih banyak penyerapannya yang belum mencapai 50 persen. Ini kenapa?” tanya Jazuli dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi II DPR RI dengan KPU dan Bawaslu, di ruang rapat Komisi II DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (7/7/2025).

 

Ditambahkannya, pihaknya tidak ingin kejadian yang menimpa Bawaslu pada tahun 2024 lalu dimana realisasi penyerapan anggarannya sampai akhir tahun hanya mencapai 87 persen, artinya sisa 13 persen yang dikembalikan ke negara. Sementara penyerapan anggaran KPU tahun 2024 sebesar 95 persen.

 

“Kalau misalnya teman-teman KPU dan Bawaslu tidak bisa menghabiskan (menyerap) anggaran yang ada, menurut saya bagi-bagi saja ke teman-teman (KPUD) di daerah, pasti itu akan sangat bermanfaat dan mereka semakin mantap dalam menjalankan tugasnya,” tambahnya.

 

Politisi dari Fraksi PKS ini mengusulkan agar KPU dan Bawaslu menggelar sosialisasi berupa pendidikan politik, jauh sebelum tahun pemilu berlangsung. Hal tersebut semata untuk menciptakan kualitas pemilu yang lebih besar, dan kualitas demokrasi yang lebih tinggi juga.

 

Selama ini sosialisasi hanya dilakukan oleh KPU dan Bawaslu di tahun terselenggaranya Pemilu. Padahal tidak sedikit masyarakat, khususnya pemilih pemula yang membutuhkan edukasi dari sosialisasi terkait Pemilu. Sehingga sangat baik jika sosialisasi dilakukan di tahun-tahun sebelum diselenggarakannya Pemilu, misalnya ke Kampus-kampus, serta lewat berbagai ormas atau lembaga kepemudaan.

 

Dalam kesempatan itu, KPU mengusulkan tambahan anggaran sebesar Rp 986 miliar untuk pagu anggaran tahun 2026. Ketua KPU, Mochammad Afifuddin atau Afif mengatakan sebelumnya lembaga yang dipimpinnya itu mendapatkan pagu anggaran 2026 sebesar Rp 2,7 triliun. Namun, menurutnya nilai tersebut masih kurang. (ayu/aha) 

BERITA TERKAIT
Legislator Ingatkan Pemda Tak Gunakan Kenaikan Pajak untuk Dongkrak PAD
15-08-2025 / KOMISI II
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi II DPR RI Deddy Sitorus menegaskan komitmennya dalam mengawasi kebijakan pemerintah daerah (pemda) yang berdampak...
Pemberhentian Kepala Daerah Ada Mekanisme yang Sudah Diatur Undang-Undang
15-08-2025 / KOMISI II
PARLEMENTARIA, Jakarta - Wakil Ketua Komisi II DPR RI, Bahtra Banong menjelaskan bahwa untuk memberhentikan Kepala daerah sama dengan pengangkatannya,...
Situasi Pati Telah Kondusif, Saatnya Energi Pemda Fokus untuk Pembangunan
15-08-2025 / KOMISI II
PARLEMENTARIA, Jakarta - Polemik yang terjadi di Pati mulai mereda, khususnya usai pembatalan kenaikan PBB dan permohonan maaf dari Bupati...
Belajar dari Kasus di Pati, Jangan Ada Jarak Kepala Daerah dan Rakyatnya
14-08-2025 / KOMISI II
PARLEMENTARIA, Jakarta - Ketua Komisi II DPR RI, Rifqinizamy Karsayuda menilai kasus yang terjadi di Pati, Jawa Tengah antara kepala...