DPR Dorong Langkah Konkret Pemerintah Antisipasi Gelombang PHK Masal

26-06-2025 /
Wakil Ketua DPR RI, Saan Mustopa saat memimpin Rapat Penggantian dan Penetapan Ketua BAM DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (25/6/2025). Foto : Mario/Andri

PARLEMENTARIA, Jakarta — Wakil Ketua DPR RI Koordinator Bidang Industri dan Pembangunan (Koarinbang), Saan Mustopa, angkat bicara terkait kekhawatiran akan terjadinya pemutusan hubungan kerja (PHK) massal di berbagai sektor industri. Hal ini menanggapi pernyataan Ketua Dewan Ekonomi Nasional Luhut Binsar Pandjaitan tentang potensi gelombang PHK yang besar.

 

Saan menegaskan bahwa DPR bersama pemerintah harus segera mengambil langkah konkret untuk mencegah skenario tersebut menjadi kenyataan. Menurutnya, proyeksi PHK massal yang disampaikan pemerintah harus dijadikan sinyal peringatan serius.

 

“Ini kan baru istilahnya prediksi ya, bahwa ke depan akan ada PHK massal yang lebih besar. Karena itu sebelum itu terjadi, tentu DPR harus bisa mengantisipasi bersama pemerintah,” ujar Saan di Nusantara II, DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (25/6/2025).

 

Ia juga menyoroti pentingnya keterlibatan Badan Anggaran maupun komisi-komisi terkait di DPR RI untuk menyikapi fenomena ini secara sistematis dan terukur. “Kita harus bisa mencarikan solusinya agar apa yang disampaikan itu tidak terjadi. Tujuannya jelas: mencegah PHK puluhan ribu tenaga kerja,” tegas Politisi Fraksi Partai NasDem ini.

 

Sebelumnya, Luhut menyebut bahwa meskipun terjadi penurunan produktivitas di beberapa sektor, pemerintah menargetkan penciptaan 67.800 lapangan kerja baru sebelum akhir tahun 2025. Namun, berbagai pengamat menilai angka tersebut belum sebanding dengan ancaman PHK massal yang dipicu perlambatan ekonomi global, pelemahan daya beli, dan transformasi digital yang belum siap ditopang oleh sebagian pelaku industri dalam negeri.

 

Menurut data Kementerian Ketenagakerjaan, hingga kuartal I tahun 2025, tercatat lebih dari 38.000 pekerja telah terkena PHK, dengan sektor manufaktur dan tekstil menjadi penyumbang terbesar. Sementara itu, Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) memproyeksikan angka tersebut bisa melonjak dua kali lipat hingga akhir tahun jika tidak ada intervensi kebijakan dari pemerintah.

 

Saan menekankan bahwa antisipasi tidak hanya cukup dengan klaim penciptaan lapangan kerja, tetapi harus didukung dengan data konkret dan respons kebijakan yang adaptif. “Kita perlu data yang lebih konkret, yang lebih jelas, agar kita bisa memitigasinya dengan baik dan cepat,” katanya.

 

DPR, lanjut Saan, siap mendesak pemerintah untuk menyusun peta jalan mitigasi PHK yang mencakup insentif pajak bagi industri padat karya, stimulus pelatihan ulang tenaga kerja, serta perlindungan sosial yang komprehensif bagi pekerja terdampak.

 

“Kalau dibiarkan tanpa langkah yang konkret, bukan hanya PHK massal yang terjadi, tapi juga potensi peningkatan kemiskinan dan gejolak sosial. Jadi kita harus bertindak sebelum semuanya terlambat,” pungkasnya. (ssb/rdn)

BERITA TERKAIT
Saan Mustopa: Wapres Perlu Segera Berkantor di IKN agar Pembangunan Tidak Terlantar
24-07-2025 /
PARLEMENTARIA, Jakarta - Wakil Ketua DPR RI Saan Mustopa menegaskan pentingnya pengaktifan Ibu Kota Nusantara (IKN) agar tidak menjadi proyek...
Saan Mustopa Dorong Kontribusi Konkret untuk Ketahanan Pangan dan Energi
11-07-2025 /
PARLEMENTARIA, Jakarta – Wakil Ketua DPR RI Saan Mustopa menegaskan pentingnya peran aktif elemen masyarakat, khususnya alumni Himpunan Mahasiswa Islam...
DPR dan Pemerintah Kaji Pemisahan Pemilu Nasional dan Daerah Usai Putusan MK 135
11-07-2025 /
PARLEMENTARIA, Jakarta – Wakil Ketua DPR RI Saan Mustopa mengungkapkan bahwa DPR bersama pemerintah saat ini tengah mengkaji secara mendalam...
Saan Mustopa Minta BAM DPR Proaktif Menjembatani Aspirasi Masyarakat
26-06-2025 /
PARLEMENTARIA, Jakarta - Wakil Ketua DPR RI, Saan Mustopa, meminta Badan Aspirasi Masyarakat (BAM) DPR RI untuk menyiapkan berbagai skenario...