Pemerintah Diminta Berdayakan Perempuan NTT
Permasalahan perempuan di Provinsi Nusa Tenggara Timur masih tinggi, karena itu perlu adanya perhatian khusus dari Pemerintah dan organisasi peduli perempuan untuk memberdayakan perempuan di daerah ini.
"Perlu adanya gerakan dari Pemerintah dan organisasi masyarakat peduli perempuan untuk memberdayakan perempuan di daerah," kata anggota DPR RI Sumarjati Arjoso, saat melakukan Kunjungan Kerja Komisi VIII di Provinsi NTT, Senin (15/4).
Sumarjati Arjoso, menjelaskan permasalahan perempuan di NTT terutama disebabkan kemiskinan, pendidikan, dan juga masalah adat. Selain itu karena masih tingginya kemiskinan, dan kurangnya lapangan kerja sehingga banyak perempuan NTT yang menjadi Tenaga Kerja Wanita (TKW) ke luar negeri. "Kurangnya lapangan kerja dan rendahnya Upah Minimum Regional (UMR) NTT, membuat tingginya angka TKW NTT," ungkapnya.
Selanjutnya kata Sumarjati pelayanan kesehatan pun masih rendah, karena terkendala infrastruktur menuju tempat pelayanan kesehatan. "Infrastruktur yang buruk menghambat perempuan menuju puskesmas untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang layak, meskipun pelayanan kesehatan gratis namun memerlukan biaya yang tinggi untuk mencapai puskesmas," katanya.
Untuk itu dia berharap, Pemerintah harus memberikan perhatian terhadap perempuan miskin di pedesaan, kebanyakan di pedesaan NTT. Potensi pertanian yang tinggi perlu didukung infrastruktur yang memadai, sehingga hasil pertaniannya bisa dipasarkan dengan baik. "Kita berharap pemerintah daerah dan pusat harus memperhatikan infrastruktur agar akses masyarakat desa yang jauh dari kota ini bisa lebih baik yang pada gilirannya akan membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat," tambahnya. (as)