BKSAP Tegaskan Komitmen Indonesia Lindungi Hak-Hak Minoritas Agama di Forum Internasional

23-06-2025 / B.K.S.A.P.
Anggota Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI, Gilang Dhielafararez (tengah), dalam forum internasional yang membahas toleransi beragama dan Deklarasi Marrakesh di Roma, Italia, Kamis (19/6/2025). Foto: bksap

PARLEMENTARIA, Roma — Anggota Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI, Gilang Dhielafararez, menegaskan komitmen Indonesia dalam melindungi hak-hak minoritas agama dalam forum internasional yang membahas toleransi beragama dan Deklarasi Marrakesh di Roma, Italia, Kamis (19/6/2025).

 

Dalam pidatonya, Gilang menyampaikan bahwa Indonesia, sebagai negara demokratis dengan populasi Muslim terbesar di dunia, menjunjung tinggi nilai-nilai Bhinneka Tunggal Ika—kesatuan dalam keberagaman. Ia menekankan bahwa perlindungan terhadap semua pemeluk agama bukan hanya mandat hukum, melainkan keharusan moral yang melekat dalam identitas bangsa.

 

“Deklarasi Marrakesh bukan sekadar pernyataan, melainkan komitmen untuk bertindak. Mari kita jadikan keberagaman agama sebagai fondasi persatuan, bukan sumber perpecahan,” ujar Gilang.

 

Deklarasi Marrakesh, yang mengacu pada prinsip-prinsip Piagam Madinah, menekankan perlunya perlindungan terhadap minoritas agama. Hal ini dinilai selaras dengan nilai-nilai Pancasila, yang menjamin kebebasan beragama serta kesetaraan hak bagi seluruh warga negara.

 

Meski mencatat kemajuan dalam membangun harmoni antarumat beragama, Gilang mengakui bahwa Indonesia masih menghadapi tantangan nyata, termasuk diskriminasi, eksklusi sosial, dan ketegangan sektarian. Karena itu, Indonesia menekankan perlunya kebijakan afirmatif, pendidikan yang inklusif, serta keterlibatan aktif masyarakat dalam menjaga dan merawat toleransi.

 

Parlemen Indonesia, menurut Gilang, telah mengambil sejumlah langkah konkret, di antaranya, yaitu memperkuat perlindungan hukum terhadap diskriminasi dan kekerasan berbasis agama; Mendorong dialog antaragama untuk memperkuat saling pengertian; Mengintegrasikan nilai-nilai toleransi dalam sistem pendidikan nasional; Berkolaborasi dengan masyarakat sipil untuk menanggulangi ujaran kebencian dan ekstremisme.

 

Indonesia juga terus memajukan prinsip moderasi beragama (wasatiyyah), yang menekankan pentingnya keseimbangan, sikap toleran, dan kehidupan damai dalam keberagaman.

 

Mengakhiri pernyataannya, delegasi Indonesia menyerukan kerja sama antarparlemen global untuk memperkuat perlindungan terhadap hak-hak minoritas dan membangun dunia yang lebih damai dan inklusif. (ssb/rdn)

BERITA TERKAIT
GKSB Indonesia – Austria Tingkatkan Hubungan Kerja Sama Ekonomi hingga Militer
15-08-2025 / B.K.S.A.P.
PARLEMENTARIA, Jakarta - Ketua Grup Kerja Sama Bilateral (GKSB) BKSAP DPR RI – Parlemen Austria, Amelia Anggraini menegaskan DPR RI...
Terima Kunjungan Dubes, BKSAP Bahas Peningkatan Kerja Sama Indonesia-Selandia Baru
11-08-2025 / B.K.S.A.P.
PARLEMENTARIA, Jakarta - Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI, Mardani Ali Sera menegaskan ingin lebih meningkatkan hubungan bilateral...
Monumen Sir Michael Somare Perkuat Hubungan Indonesia-Papua Nugini
11-08-2025 / B.K.S.A.P.
PARLEMENTARIA, Jakarta - Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI Mardani Ali Sera menghadiri upacara peresmian Monumen Nasional untuk...
Dorong Standar Keberlanjutan Sawit, BKSAP Soroti Kolaborasi Indonesia-Malaysia
07-08-2025 / B.K.S.A.P.
PARLEMENTARIA, Jakarta— Wakil Ketua BKSAP DPR RI Ravindra Airlangga menekankan pentingnya penguatan kerja sama antara Indonesia dan Malaysia dalam menghadapi...