Komisi XII Sidak Penimbunan Limbah PT STTC Belawan, Komisi XII: Ini Merusak Ekosistem!

22-06-2025 /
Wakil Ketua Komisi XII DPR RI Bambang Heriyadi bersama tim saat meninjau langsung lahan penimbunan limbah yang digunakan PT Sumatra Tobacco Trading Company (STTC) di Sumatera Utara, Jumat (20/6/2025). Foto: Tasya/vel

PARLEMENTARIA, Medan – Wakil Ketua Komisi XII DPR RI Bambang Heriyadi memimpin Sidak terhadap beberapa perusahaan yang berlokasi di sekitar Pelabuhan Belawan, Medan, Sumatera Utara. Ia mengungkapkan bahwa banyaknya kasus yang terjadi di Belawan bukan sekadar persoalan pembuangan limbah, melainkan kerusakan ekosistem besar-besaran akibat penimbunan rawa secara ilegal oleh pihak perusahaan. 

 

“Ini bukan masalah pembuangan limbah, tapi kerusakan ekosistem terutama ada penimbunan secara masif ya kan, dan besar-besaran di sini yang kita lihat dari citra satelit 2019, lokasi yang kita tempatin saat ini ini adalah rawa, bahkan sampai ke belakang” ujar Bambang kepada Parlementaria usai meninjau langsung lahan penimbunan limbah yang digunakan PT Sumatra Tobacco Trading Company (STTC) di Sumatera Utara, Jumat (20/6/2025).

 

Pada kunjungan tersebut, Bambang turut menemui warga yang bertempat tinggal di sekitar lahan milik PT STTC. Warga mengeluhkan aktivitas penimbunan limbah sudah pernah diprotes dan dipertanyakan dokumen kepemilikan lahan. Namun, tidak mendapatkan respons yang baik dari perusahaan tersebut. Hal ini menjadi concern Bambang yang ingin menelusuri lebih lanjut terkait penerbitan surat lahan tersebut.

 

“Nah sekarang yang dikeluhkan masyarakat, saudara-saudara kita, mereka kehilangan mata pencaharian karena pihak perusahaan tanpa kedudukan yang jelas, tanpa legalitas yang bisa di-clearance ke masyarakat, ke publik, mereka mengklaim bahwa ini tanah mereka. Nah makanya kami, Komisi XII, ingin menelusuri, termasuk penerbitan kalau seandainya pun ada sertifikat.” ujarnya.

 

Lebih lanjut, Politisi Fraksi Partai Gerindra ini meminta Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) untuk segera menyegel lokasi tersebut. Selain itu, ia juga meminta penghentian seluruh aktivitas perusahaan yang tidak memiliki dokumen sah, dan menindak tegas oknum yang terlibat.

 

“Untuk itu, kenapa kita melihat di depan sekarang banyak banjir? Karena kita secara logika berpikir kita ini emang jalannya air. Nah, untuk itu kita minta Kementerian Lingkungan itu untuk melakukan penyegelan, terutama di dalam ini, kita larang beraktivitas, apalagi mengganggu kegiatan masyarakat, tanpa mereka memiliki dokumen yang jelas. Kita aja datang ke sini, mereka tidak ada sama sekali penerimaan yang baik.” tegasnya. (nap/rdn)

BERITA TERKAIT
Perlu Evaluasi Tata Kelola Tambang Timah untuk Minimalkan Illegal Mining
15-08-2025 /
PARLEMENTARIA, Pangkal Pinang - Anggota Komisi XII DPR RI, Irsan Sosiawan, menegaskan pentingnya evaluasi tata kelola pertambangan timah untuk meminimalkan...
Tata Kelola Pertimahan Harus Lebih Melibatkan Masyarakat
13-08-2025 /
PARLEMENTARIA, Pangkal Pinang - Ketua Komisi XII DPR RI, Bambang Patijaya, menegaskan komitmennya untuk mendorong tata kelola industri pertimahan yang...
Komisi XII Tegaskan Keadilan Sosial dalam Penyediaan BBM dan Listrik di NTT
13-08-2025 /
PARLEMENTARIA, Kupang — Komisi XII DPR RI menegaskan pentingnya menjaga keterjangkauan (affordability) bahan bakar minyak (BBM) dan listrik bagi masyarakat,...
Dipo Nusantara Soroti Kelangkaan dan Antrean Panjang BBM di NTT
13-08-2025 /
PARLEMENTARIA, Kupang — Komisi XII DPR RI menyoroti persoalan kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) yang kerap menimbulkan antrean panjang di...