Komisi VIII Apresiasi Kerukunan Beragama di Kalbar
Dalam membangun kerukunan beragama, Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) sangat baik. Keharmonisan sangat dijaga. Bangunan rumah-rumah ibadah berdiri berdampingan dan saling bertoleransi satu sama lain. Demikian dikemukakan Ketua Tim Komisi VIII yang melakukan kunjungan kerja ke Pontinak, Kalbar, Sayed Fuad Zakaria (F-PG).
“Terus terang saya mengapresiasi setelah mendengarkan informasi baik pada saat kunjungan ke pura maupun informasi yang kita peroleh. Ternyata Kalbar ini di bidang agama sangat rukun. Itu bisa kita lihat bagaimana rumah-rumah ibadah itu bertetangga,” katanya saat ditemui Parlementaria di Pontianak, Rabu (17/4).
Yang tidak kalah pentingnya, lanjut Anggota F-PG ini, forum kerukunan umat beragama sudah berjalan. Saling pengertian antarpimpinan ummat beragama juga terlihat sangat baik. “Saya lihat saat berkunjung ke pura di situ sangat bagus dan menjadi contoh bagi daerah-daerah lain untuk mengembangkan kerukunan umat beragama.”
Sementara bicara soal pos anggaran untuk membangun kerukunan beragama, Wakil Ketua Komisi VIII ini mengungkapkan, sudah ada pos anggarannya di Direktorat Jenderal Kementerian Agama. Anggaran itu untuk membangun sarana ibadah, infrastruktur, dan penyuluhan-penyuluhan. Selama 3 tahun terakhir ini, kata Fuad, alokasinya cukup signifikan.
Dalam setiap rapat kerja dengan Menteri Agama, pos anggaran selalu didorong untuk ditingkatkan. “Anggaran sudah memadai tapi belum maksimal. Tiap tahun diupayakan meningkat agar fungsi keagamaan berjalan baik.” Di sinilah pentingnya menjaga keragaman yang ada di Indonesia. Heterogenitas masyarakatnya tidak bisa dinafikkan. Ia malah harus menjadi sumber kekuatan bangsa Indonesia. (mh)