Sudjatmiko Minta Komponen Tarif Pesawat Dikaji Ulang: Avtur Mahal, Maintenance Bengkak!

24-05-2025 / KOMISI V
Anggota Komisi V DPR RI Sudjatmiko dalam Rapat Dengar Pendapat Komisi V DPR RI bersama Dirjen Perhubungan Udara, Kemenhubdi Gedung Nusantara, Senayan, Jakarta, Rabu (22/5/2025). Foto : Oji/Andri

PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi V DPR RI Sudjatmiko, menyoroti struktur komponen biaya dalam penentuan tarif pesawat udara yang dinilai sudah saatnya ditinjau ulang. Dalam rapat Komisi V bersama Kementerian Perhubungan, ia menyoroti mahalnya harga avtur dan membengkaknya biaya perawatan pesawat (maintenance) yang dinilainya sudah tidak rasional.

 

“Jadi ada sewa pesawat, maintenance, avtur seperti itu. Saya rasa kalau avtur itu nanti mungkin kebijakannya di Kementerian ESDM bagaimana bisa mengefisienkan,” ujar Sudjatmiko dalam Rapat Dengar Pendapat Komisi V DPR RI bersama Dirjen Perhubungan Udara, Kemenhubdi Gedung Nusantara, Senayan, Jakarta, Rabu (22/5/2025).

 

Berdasarkan pantauan Parlementaria dari situs resmi Pertamina, harga avtur di Bandara Soekarno-Hatta per Mei 2025 tercatat sebesar Rp12.743 per liter untuk penerbangan domestik. Angka ini jauh lebih tinggi dibandingkan harga avtur di sejumlah negara tetangga.

 

“Jadi kalau avtur di luar negeri Rp7.000 di Indonesia Rp12.000 ya kira-kira. Padahal negaranya tidak begitu jauh lagi dan bahkan yang jualan 7.000 itu dulu belajarnya sama orang Indonesia. Ini agak fenomena nih sebenarnya,” sindir politisi Fraksi PKB ini.

 

Tak hanya soal avtur, Sudjatmiko juga menyoroti komponen biaya perawatan pesawat yang menurutnya terlalu tinggi. Ia menerka bahwa salah satu penyebabnya adalah kurang optimalnya pemanfaatan sumber daya manusia (SDM) dalam negeri di sektor perawatan pesawat.

 

“Yang kedua untuk maintenance tadi Pak Dirjen, ini kalau saya bilang faktor maintenance seperti itu menurut saya masih terlalu tinggi. Mungkin kalau sparepart oke lah tapi SDM ini menurut saya masih bisa ditekan,” lanjut Politisi Fraksi PKB ini.

 

Ia menyarankan agar pemerintah, khususnya Kementerian Perhubungan dan lembaga pendidikan terkait, turut ambil bagian dalam membangun ekosistem SDM yang mumpuni di bidang aviasi. Menurutnya, Indonesia sebenarnya memiliki banyak lulusan teknik penerbangan berkualitas, namun banyak dari mereka justru memilih bekerja di luar negeri karena minimnya peluang dalam negeri.

 

“Jadi, bagaimana cara menekannya? Ini harus harus dibantu juga dari kementerian, misalkan menyediakan SDM-SDM yang luar biasa dari Indonesia. Kita tahu beberapa tahun dulu banyak sarjana-sarjana hebat industri penerbangan dari Bandung, pabriknya di Bandung tapi tidak balik lagi di Indonesia seperti itu. Itu mungkin bisa jadi salah satu faktor supaya biaya maintenance lebih murah,” saran Sudjatmiko.

 

Merujuk paparan Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Kemenhub, avtur masih menjadi komponen biaya paling besar dalam struktur tarif tiket pesawat udara, yakni sekitar 27-28% dari total biaya. Sementara itu, biaya maintenancemengalami lonjakan tajam dari hanya 7,3% pada 2019 menjadi 20,14% di tahun 2025.

 

Jika digabungkan dengan biaya sewa pesawat, ketiganya menyumbang lebih dari 50% dari total komponen tiket pesawat, baik pada 2019 maupun 2025. Dengan tingginya porsi tersebut, Sudjatmiko mendesak adanya langkah konkret lintas kementerian untuk meninjau ulang kebijakan yang berkaitan dengan biaya-biaya tersebut agar harga tiket pesawat dapat lebih terjangkau oleh masyarakat. (uc, stv/rdn)

BERITA TERKAIT
Biaya Transportasi Tinggi, Komisi V Dorong Desain Ulang Integrasi Moda Transportasi
06-08-2025 / KOMISI V
PARLEMENTARIA, Jakarta - Wakil Ketua Komisi V DPR RI, Andi Iwan Darmawan Aras berpandangan tingginya biaya transportasi yang dialami masyarakat...
Zero ODOL Berlaku 2027, Syafiuddin Minta Pemerintah Lakukan Sosialisasi Masif
05-08-2025 / KOMISI V
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi V DPR RI Syafiuddin, menyatakan dukungan penuh terhadap kebijakan penerapan zero Over Dimension Over Loading...
Saadiah Tegaskan Pentingnya Ketahanan Air di Wilayah Kepulauan
04-08-2025 / KOMISI V
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi V DPR RI, Saadiah Uluputty melakukan kunjungan kerja ke Balai Wilayah Sungai (BWS) Maluku, Sabtu...
Jembatan Pulau Balang yang Akan Jadi Rest Area Harus Fokus Pada Keselamatan
30-07-2025 / KOMISI V
PARLEMENTARIA, IKN – Jembatan Pulau Balang di Penajam Paser Utara (PPU), yang menjadi penghubung vital antara Kota Balikpapan dan Kawasan...