Sekolah Rakyat Harus Prioritaskan Anak Miskin Ekstrem dan Jamin Keberlanjutan

22-05-2025 / KOMISI VIII
Anggota Komisi VIII DPR RI, Achmad. Foto : Devi/Andri

PARLEMENTARIA, Jakarta – Anggota Komisi VIII DPR RI, Achmad, menyatakan dukungannya terhadap program Sekolah Rakyat yang digagas Presiden Prabowo Subianto di bawah naungan Kementerian Sosial. Program ini menjadi bagian dari pelaksanaan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 4 Tahun 2025 tentang Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem.

 

Menurut Achmad, Sekolah Rakyat memiliki potensi besar dalam membentuk karakter anak-anak Indonesia melalui pendidikan yang terstruktur dan disiplin selama 12 tahun. Ia menyebut bahwa melalui pendidikan yang menyentuh langsung masyarakat miskin ekstrem, Sekolah Rakyat dapat melahirkan generasi pemimpin bangsa yang berkarakter dan memiliki jati diri Indonesia.

 

“Kita harapkan program ini tidak hanya berlangsung selama masa satu pemerintahan saja. Harus ada sistem dan regulasi yang menjamin keberlanjutan Sekolah Rakyat, bahkan setelah bergantinya rezim,” ujar Achmad dalam keterangan resminya kepada Parlementaria, di Jakarta, Kamis (22/5/2025).

 

Achmad juga menyoroti perlunya koordinasi antarlembaga negara dalam implementasi program ini. Pasalnya, Sekolah Rakyat menyangkut lintas sektor seperti pendidikan, sosial, dan pemberdayaan masyarakat. Ia menegaskan bahwa sistem pendidikan yang dirancang perlu menjamin keberhasilan output, tidak hanya dari segi akademik, tapi juga dari pembentukan karakter kebangsaan.

 

“Kalau sistemnya sudah dibangun dengan baik, Sekolah Rakyat bisa menjadi seperti SD INPRES zaman Orde Baru yang tetap dikenang hingga kini. Bedanya, ini menyasar kelompok masyarakat termiskin, untuk memastikan mereka tidak terjebak dalam lingkaran kemiskinan antar generasi,” imbuh Politisi dari Fraksi Partai Demokrat. 

 

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) per Maret 2024, jumlah penduduk Indonesia yang masuk kategori miskin ekstrem mencapai sekitar 5,3 juta jiwa, atau setara dengan 1,95% dari total populasi. Pemerintah menargetkan penghapusan kemiskinan ekstrem secara total pada 2027.

 

Karena itu, Achmad menekankan pentingnya penyusunan sistem yang berkelanjutan dan tepat sasaran, terutama untuk menjangkau anak-anak dari keluarga miskin ekstrem. Ia berharap anggaran besar yang digelontorkan untuk program ini digunakan secara efisien dan transparan, demi memastikan manfaatnya benar-benar dirasakan oleh masyarakat.

 

“Jangan sampai program ini hanya bersifat proyek jangka pendek. Kita harus membangun jati diri anak-anak bangsa dari akar rumput. Sekolah Rakyat ini adalah peluang emas untuk itu,” tutup Politisi Fraksi Partai Demokrat ini. (ssb/rdn)

BERITA TERKAIT
Maman Imanulhaq Dorong Kemenag Perkuat PAUD Qu’ran
14-08-2025 / KOMISI VIII
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi VIII DPR RI Maman Imanulhaq mendorong Kementerian Agama (Kemenag) untuk memperkuat posisi Pendidikan Anak Usia...
Legislator Komisi VIII Dorong Peningkatan Profesionalisme Penyelenggaraan Haji
30-07-2025 / KOMISI VIII
PARLEMENTARIA, Surabaya - Anggota Komisi VIII DPR RI Inna Amania menekankan pentingnya efektivitas dan profesionalisme dalam penyelenggaraan ibadah haji. Hal...
Selly Andriany Ingatkan Pentingnya Harmoni Sosial Pasca Perusakan Rumah Doa di Sumbar
30-07-2025 / KOMISI VIII
PARLEMENTARIA, Jakarta — Menanggapi insiden perusakan rumah doa umat Kristiani di Sumatera Barat, Anggota Komisi VIII DPR RI, Selly Andriany...
Selly Andriany Minta Penindakan Tegas atas Perusakan Rumah Doa GKSI di Padang
30-07-2025 / KOMISI VIII
PARLEMENTARIA, Jakarta — Anggota Komisi VIII DPR RI, Selly Andriany Gantina, menyayangkan aksi intoleransi yang terjadi di Padang, Sumatera Barat,...