Rokhmin Dahuri: Revisi UU Pangan Hal Krusial Menuju Indonesia Emas 2045

10-05-2025 / KOMISI IV
Ketua Komisi IV DPR RI Siti Hediati Haryadi saat memimpin langsung Kunjungan Kerja Komisi IV ke IPB University, Bogor, Jawa Barat, Kamis (8/5/2025). Foto : Opie/Andri

PARLEMENTARIA, Bogor – Ketua Komisi IV DPR RI Siti Hediati Haryadi memimpin langsung Kunjungan Kerja Komisi IV ke IPB University, Bogor, Jawa Barat, dalam rangka mengawal proses revisi Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan. Perempuan yang juga menjabat Ketua Panja Revisi UU Pangan ini menjelaskan Focus Group Discussion (FGD) Komisi IV turut menghadirkan beberapa para profesor dari IPB University, Kamis (8/5/2025).

 

Diskusi ini menghadirkan para ahli dari berbagai disiplin ilmu yang berkaitan erat dengan ketahanan dan kedaulatan pangan nasional. FGD ini menjadi langkah awal strategis untuk menyerap masukan ilmiah dalam menyempurnakan regulasi pangan yang relevan hingga tahun 2045, dalam menyongsong Indonesia Emas.

 

Anggota Komisi IV DPR RI Rokhmin Dahuri, sekaligus Anggota Panja Pangan menyampaikan apresiasinya atas inisiatif Panja dalam menggandeng kalangan akademisi. Menurutnya, keterlibatan para profesor dari IPB University sangat penting agar revisi UU Pangan dapat menjawab tantangan zaman serta menjamin ketersediaan dan keberlanjutan pangan nasional.

 

No farmers, no food and no futures. Pangan adalah kebutuhan dasar manusia, bahkan Bung Karno pernah menyatakan bahwa pangan adalah hidup matinya suatu bangsa. Maka dari itu, revisi UU Pangan menjadi sangat krusial untuk disempurnakan sesuai perkembangan zaman menuju Indonesia 2045,” ujar Rokhmin.

 

Lebih lanjut, Rokhmin menegaskan bahwa program swasembada pangan dan pemenuhan gizi tidak boleh mengikuti siklus politik lima tahunan, melainkan harus menjadi kebijakan jangka panjang hingga 2045.

 

“Penelitian WHO juga membuktikan bahwa negara dengan penduduk lebih dari 100 juta jiwa yang bergantung pada impor pangan, tidak akan mampu menjadi negara maju dan makmur,” tambah Politisi Fraksi PDI-Perjuangan ini.

 

Rokhmin berharap Panja Pangan DPR RI tidak berhenti pada dialog di IPB University saja, namun terus melanjutkan penjaringan masukan dengan melibatkan para pakar dari berbagai perguruan tinggi lainnya di Indonesia. (go/rdn)

BERITA TERKAIT
Stok Beras Melimpah tapi Harga Tetap Mahal, Daniel Johan: Sangat Ironi!
15-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Jakarta - Belum lama ini Ombudsman RI yang mengungkap temuan adanya tumpukan beras impor tahun 2024 lalu yang sebagian...
Komisi IV Dorong Peningkatan Fasilitas dan Infrastruktur di PPI Tanjung Limau Bontang
13-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Jakarta - Komisi IV DPR RI mendorong peningkatan fasilitas dan infrastruktur di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Tanjung Limau, Kota...
Maros Strategis sebagai Sentra Produksi Beras Nasional
13-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Maros - Ketua Komisi IV DPR RI Siti Hediati Haryadi menegaskan bahwa Sulawesi Selatan, khususnya Kabupaten Maros, memegang peran...
Pupuk Kaltim Diminta Maksimalkan Manfaat untuk Petani Lokal dan Penyuluh
12-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Bontang - Anggota Komisi IV DPR RI, Slamet, meminta PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) untuk meningkatkan kontribusi langsung bagi...