Kopi dan Karet Mendunia, Komisi IV Tekankan Keberlangsungan Budidaya Tanaman Kelapa Dalam

13-04-2025 / KOMISI IV
Anggota Komisi IV DPR RI, Firman Soebagyo, dan Saadiah Uluputty, saat kunjungan reses Komisi IV DPR RI ke Palembang, Sumatera Selatan, Rabu (09/04/2025). Foto: Ulfi/vel

PARLEMENTARIA, Palembang - Provinsi Sumatera Selatan mendapatkan perhatian besar terkait potensi komoditas unggulan daerah seperti karet, kopi, dan kelapa dalam. Anggota Komisi IV DPR RI, Firman Soebagyo, menyoroti pentingnya menjaga keberlangsungan tanaman kelapa dalam yang dinilai strategis untuk ketahanan pangan nasional dan potensi ekspor.

 

“Terlihat jelas bahwa komoditas karet masih mendominasi ekspor Sumatera Selatan. Tapi kopi juga sudah mulai diekspor ke Tiongkok. Ini menunjukkan potensi besar sektor perkebunan kita,” ujar Anggota Komisi IV DPR RI Firman Soebagyo kepada Parlementaria usai peninjauan lapangan kunjungan reses Komisi IV DPR RI ke Palembang, Sumatera Selatan, Rabu (09/04/2025).

 

Legislator Fraksi Partai Golkar ini menegaskan bahwa pemerintah harus segera menggalakkan kembali penanaman kelapa dalam agar Indonesia tidak bergantung pada impor kelapa, mengingat besarnya kebutuhan nasional terhadap produk turunan kelapa.

 

“Kita harus antisipasi dari sekarang. Jangan sampai nanti kelapa langka baru kita mulai digalakkan. Jangan sampai ketinggalan dan akhirnya tergantung negara lain untuk memenuhi kebutuhan kelapa,” tegasnya.

 

Ia menambahkan bahwa di Sumatera Selatan, tanaman kelapa dalam masih bertahan cukup baik, namun perlu langkah konkret dalam pengembangan kebun kelapa untuk menjamin ketersediaan jangka panjang.

 

Sementara itu, Saadiah Uluputty, anggota Komisi IV dari Fraksi PKS, juga menyoroti tingginya minat pasar internasional terhadap berbagai komoditas perkebunan asal Indonesia, termasuk kopi, kelapa, hingga rempah-rempah seperti cengkeh dan pala.

 

“Biasanya kopi diekspor ke negara-negara Eropa, Tiongkok, dan Amerika. Peminatnya tinggi, bahkan produk seperti ampas kelapa pun sudah dimanfaatkan dan dibuat produk baru di China,” pungkasnya.

 

Ia juga menambahkan bahwa cengkeh dan pala menjadi komoditas ekspor favorit di kawasan Eropa, Afrika, dan Amerika karena kualitas dan cita rasa khasnya yang disukai pasar global.

 

Melalui kunjungan ini, Komisi IV DPR RI berkomitmen untuk terus mendorong kebijakan dan anggaran yang mendukung pengembangan sektor perkebunan rakyat. Upaya peningkatan produktivitas, nilai tambah, dan ekspor komoditas lokal dinilai penting untuk memperkuat ekonomi daerah dan nasional. (upi/rdn)

BERITA TERKAIT
Stok Beras Melimpah tapi Harga Tetap Mahal, Daniel Johan: Sangat Ironi!
15-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Jakarta - Belum lama ini Ombudsman RI yang mengungkap temuan adanya tumpukan beras impor tahun 2024 lalu yang sebagian...
Komisi IV Dorong Peningkatan Fasilitas dan Infrastruktur di PPI Tanjung Limau Bontang
13-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Jakarta - Komisi IV DPR RI mendorong peningkatan fasilitas dan infrastruktur di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Tanjung Limau, Kota...
Maros Strategis sebagai Sentra Produksi Beras Nasional
13-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Maros - Ketua Komisi IV DPR RI Siti Hediati Haryadi menegaskan bahwa Sulawesi Selatan, khususnya Kabupaten Maros, memegang peran...
Pupuk Kaltim Diminta Maksimalkan Manfaat untuk Petani Lokal dan Penyuluh
12-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Bontang - Anggota Komisi IV DPR RI, Slamet, meminta PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) untuk meningkatkan kontribusi langsung bagi...