Nihayatul Usulkan Aplikasi Keluarga Indonesia Memuat Pengetahuan Kesehatan Reproduksi

20-02-2025 / KOMISI IX
Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Nihayatul Wafiroh, saat Rapat Kerja (Raker) dengan Kemendukbangga/BKKBN, di Gedung Nusantara I, Senayan, Jakarta, Rabu (19/2/2025). Foto: Farhan/vel

Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Nihayatul Wafiroh mengusulkan agar pengetahuan soal kesehatan reproduksi dimasukkan ke dalam aplikasi Keluarga Indonesia yang sedang dikembangkan oleh Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (Kemendukbangga). Ia menyoroti pentingnya informasi terkait kesehatan reproduksi bagi anak-anak, mengingat target utama aplikasi tersebut adalah generasi z dan milenial.

 

 

"Saya usul dimasukkan soal kesehatan reproduksi, karena saya tadi melihat hanya soal pernikahan, perkawinan, soal psikologi. Soal kesehatan reproduksi belum masuk," ujar Nihayatul, pada Rapat Kerja (Raker) dengan Kemendukbangga/BKKBN, di Gedung Nusantara I, Senayan, Jakarta, Rabu (19/2/2025).

 

 

Nihayatul menceritakan pengalamannya menemukan gambar-gambar terkait kesehatan reproduksi di meja sekolah anak-anak. Hal ini menurutnya menunjukkan bahwa anak-anak membutuhkan informasi terkait kesehatan reproduksi.

 

 

Ia pun menyayangkan bahwa di Indonesia, topik kesehatan reproduksi masih dianggap tabu. Akibatnya, anak-anak kesulitan mendapatkan informasi yang benar terkait kesehatan reproduksi.

 

 

"Cuman memang di Indonesia masih tabu untuk pembicaraan soal kesehatan reproduksi, kalaupun misal mereka bertanya, mereka bertanya kepada internet yang informasinya hanya satu arah saja, sehingga tidak ada penjelasan secara detail. Kalau nanya ke orang tua biasanya juga diomelin (bertanya) soal kesehatan reproduksi, apalagi kesehatan seksual,” jelasnya.

 

 

Untuk itu, Ia berharap dalam aplikasi yang sedang dikembangkan tersebut, nantinya memasukkan unsur kesehatan reproduksi dan seksualitas.Ia menekankan bahwa kesehatan reproduksi dan seksualitas bukan hanya soal hubungan seksual, tetapi juga soal menjaga kesehatan reproduksi.

 

 

"Kalau apps seperti itu nanti bisa dimasukkan soal kesehatan reproduksi dan seksualitas itu mungkin akan lebih baik lagi karena soal kesehatan reproduksi dan seksualitas ini bukan soal bagaimana berhubungan seks tapi bagaimana menjaga kesehatan reproduksi kita," pungkasnya.

 

 

Sebagai informasi, aplikasi Keluarga Indonesia merupakan aplikasi digital berbasis AI bagi keluarga di Indonesia. Aplikasi ini berisi konten tentang isu pernikahan, pengasuhan keluarga, ekonomi dan psikologi. Rencananya, pada Juli 2025 nanti, aplikasi Keluarga Indonesia sudah dalam tahap uji coba dan launching. (bia/rnm)

BERITA TERKAIT
Nurhadi Ungkap Banyak Dapur Fiktif di Program MBG, BGN Diminta 'Bersih-Bersih’
14-08-2025 / KOMISI IX
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi IX DPR RI Nurhadi menemukan adanya 'dapur fiktif' dalam pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG),...
Kunjungi RSUP, Komisi IX Dorong Pemerataan Layanan Kesehatan di NTT
13-08-2025 / KOMISI IX
PARLEMENTARIA, Kupang - Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Charles Honoris menyampaikan apresiasi atas pengelolaan RSUP dr. Ben Mboi Kupang...
Komisi IX Tegaskan Pentingnya Penyimpanan Memadai di Dapur MBG
13-08-2025 / KOMISI IX
PARLEMENTARIA, Gorontalo - Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Nihayatul Wafiroh, menilai bahwa tidak semua dapur Makan Bergizi Gratis (MBG)...
Komisi IX Pastikan Dukungan Anggaran Pusat untuk Tekan Stunting di NTT
13-08-2025 / KOMISI IX
PARLEMENTARIA,Kupang - Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Charles Honoris menegaskan komitmen DPR untuk memastikan program dan anggaran dari pemerintah...