Miliki Cadangan Nikel Terbesar, Hatta: Indonesia Mampu Produksi Mobil Listrik Nasional

06-02-2025 / KOMISI VII
Anggota Komisi VIII DPR RI Muhammad Hatta, saat mengikuti Kunjungan Kerja Spesifik Tim Komisi VIII DPR RI ke PT Hyundai Manufacturing Indonesia, Bekasi, Jawa Barat, Kamis (6/2/2025). Foto: Tasya/vel

PARLEMENTARIA, Bekasi - Anggota Komisi VIII DPR RI Muhammad Hatta mendorong agar Indonesia segera memproduksi mobil listrik nasional sebagai karya anak bangsa. Menurutnya, Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) untuk kendaraan listrik di Indonesia sudah mencapai 80 persen. Hal itu merujuk pada kendaraan listrik yang diproduksi oleh PT. Hyundai Manufacturing Indonesia. Sehingga, hanya membutuhkan sedikit lagi untuk mencapai 100 persen sebagai produk buatan dalam negeri.

 

“Saya lihat itu, sekarang itu kalau sudah TKDN-nya sudah 80 persen, produk dari dalam negerinya sudah terserap 80 persen sebuah mobil electric vehicle, itu otomatis kan tinggal 20 persen lagi. Kenapa negara kita ini tidak membuat produksi sendiri, yaitu mobil nasional.” ujar Hatta dalam Kunjungan Kerja Spesifik Tim Komisi VIII DPR RI ke PT Hyundai Manufacturing Indonesia, Bekasi, Jawa Barat, Kamis (6/2/2025).

 

Politisi Fraksi PAN ini menegaskan bahwa teknologi bukan lagi menjadi hambatan karena semua dapat dipelajari dan dikembangkan. Hatta mencontohkan Malaysia yang sukses dengan Proton sebagai mobil nasional mereka. Menurutnya, Indonesia memiliki peluang lebih besar, terutama karena cadangan nikel terbesar di dunia ada di Indonesia. Sehingga, Indonesia memiliki keunggulan strategis dibandingkan negara lain.

 

“Otomatis itu yang membuat mereka (produsen kendaraan listrik global) tetap bekerja sama dengan Indonesia. Kalau nggak ajak Indonesia (maka) nggak dapat nikel. Itu yang harusnya kita pikirkan bersama bagaimana ke depannya Indonesia punya industri otomotifnya sendiri, khususnya mobil listrik yang kita banggakan sebagai produk dalam negeri kita sendiri,” tegas Hatta.

 

"Pemerintah harus punya komitmen kuat untuk mewujudkan ini"

 

Selain itu, Hatta menyoroti pentingnya alih pengetahuan dalam industri kendaraan listrik. Ia mengapresiasi Hyundai yang telah berkomitmen untuk melibatkan tenaga kerja lokal dan memberikan kesempatan kepada anak-anak muda Indonesia dalam pengembangan teknologi kendaraan listrik. Menurutnya, hampir 98 persen tenaga kerja di perusahaan ini sudah diisi oleh orang Indonesia, yang telah banyak belajar dari perusahaan otomotif global dalam riset dan pengembangan.

 

“Anak-anak muda kita sudah banyak mendapatkan transfer of knowledge dari Hyundai, dan mereka sudah belajar bagaimana membangun mobil dari riset dan pengembangan. Ini membuktikan bahwa kita mampu. Tinggal sedikit lagi, asalkan kita memiliki political will untuk mendorong industri otomotif dalam negeri. Pemerintah harus punya komitmen kuat untuk mewujudkan ini,” tegasnya.

 

Hatta menekankan bahwa produksi mobil listrik nasional adalah peluang besar bagi Indonesia untuk menjadi negara maju dengan industri otomotif yang mandiri. Oleh karena itu, ia meminta pemerintah untuk segera mengambil langkah konkret dalam mewujudkan impian memiliki mobil nasional berbasis listrik. (nap/rdn)

BERITA TERKAIT
Komisi VII Minta Pemerintah Perluas Keterlibatan UMKM dalam Program MBG
08-08-2025 / KOMISI VII
PARLEMENTARIA, Jakarta - Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Chusnunia Chalim, mendorong pemerintah untuk memperluas keterlibatan pelaku Usaha Mikro, Kecil,...
Komisi VII Dorong Skema Royalti Lagu Diatur Ulang
07-08-2025 / KOMISI VII
PARLEMENTARIA, Jakarta - Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Evita Nursanty menyoroti pentingnya perlindungan terhadap Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) namun...
Khawatir Status UNESCO Dicabut, Kaji Ulang Izin Resort di TN Komodo
05-08-2025 / KOMISI VII
PARLEMENTARIA, Jakarta - Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Evita Nursanty meminta Kementerian Kehutanan (Kemenhut) untuk mengkaji ulang pemberian Izin...
Apresiasi Pertumbuhan Ekonomi, Sektor Industri Harus Jadi Lokomotif Pemerataan
05-08-2025 / KOMISI VII
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi VII DPR RI, Ilham Permana, menyampaikan apresiasi atas capaian pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5,12 persen...