Urgen! RSUD Tabanan Butuh Dokter Spesialis dan Perluasan Pembangunan

12-05-2024 / KOMISI IX
Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Nihayatul Wafiroh saat meninjau fasilitas dan pelayanan RSUD Tabanan di Bali, Sabtu (11/5/2024). Foto: Chasbi/vel

PARLEMENTARIA, Tabanan - RSUD Tabanan berdiri sejak tahun 1953, di atas tanah seluas 1.610 meter persegi yang pada tahun 2016 merupakan Rumah Sakit Tipe B Pendidikan. Saat ini usia bangunannya sudah tua dan memerlukan perluasan pembangunan serta tenaga medis, khususnya ketersediaan dokter spesialis.

 

Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Nihayatul Wafiroh mengatakan bahwa pelayanannya di RSUD Tabanan sudah cukup bagus dan kondisi banguna bersih. Walakin, karena usia RSUD tersebut tergolong sudah tua jadi memerlukan perluasan pembangunan dan membutuhkan fasilitas alat kesehatan serta tenaga kesehatan.

 

“Terkait tenaga kesehatan, kita (Komisi IX) dorong mereka supaya bekerja sama dengan Fakultas Kedokteran Universitas Udayana yang nantinya lulusan-lulusan Udayana bisa langsung bekerja di RSUD Tabanan. Kemudian terkait Alkes, kami juga dorong untuk segera mengajukan ke Kementerian Kesehatan agar langsung bisa dieksekusi karena ini sudah urgen,” katanya saat diwawancarai Parlementaria, usai Kunjungan Kerja Reses Tim Komisi IX ke Tabanan, Bali, Sabtu (11/5/2024).

 

Politisi Fraksi PKB itu melanjutkan bahwa kebutuhan Alkes dan SDM tersebut sudah sangat urgen mengingat kondisi RSUD Tabanan saat ini sudah memiliki banyak pasiennya. Sehingga, Komisi IX DPR RI mendorong pemerintah untuk segera merealisasikan kebutuhan RSUD Tabanan dalam waktu dekat.

 

Direktur RSUD Tabanan I Gede Sudiarta mengatakan bahwa total karyawan saat ini baru 973 orang dan masih membutuhkan perluasan pembangunan. “Kita masih butuh dokter spesialis lagi, kita juga perlu untuk perluasan area parkir dan pembangunan gedung,” katanya.

 

Ia berharap dengan kehadiran dari Komisi IX DPR RI yang secara langsung meninjau RS bisa segera membantu dan merealisasikan hal tersebut, karena mengingat kondisi RSUD Tabanan yang ramai pasien dan berada di jantung kota. (cas/rdn)

BERITA TERKAIT
Program MBG Jangkau 20 Juta Penerima, Pemerintah Harus Serius Jawab Berbagai Keluhan
18-08-2025 / KOMISI IX
PARLEMENTARIA, Jakarta — Anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani menanggapi pidato Presiden Prabowo Subianto dalam Sidang Tahunan MPR 2025...
Nurhadi Ungkap Banyak Dapur Fiktif di Program MBG, BGN Diminta 'Bersih-Bersih’
14-08-2025 / KOMISI IX
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi IX DPR RI Nurhadi menemukan adanya 'dapur fiktif' dalam pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG),...
Kunjungi RSUP, Komisi IX Dorong Pemerataan Layanan Kesehatan di NTT
13-08-2025 / KOMISI IX
PARLEMENTARIA, Kupang - Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Charles Honoris menyampaikan apresiasi atas pengelolaan RSUP dr. Ben Mboi Kupang...
Komisi IX Tegaskan Pentingnya Penyimpanan Memadai di Dapur MBG
13-08-2025 / KOMISI IX
PARLEMENTARIA, Gorontalo - Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Nihayatul Wafiroh, menilai bahwa tidak semua dapur Makan Bergizi Gratis (MBG)...