Komisi V Usulkan Penataan Moda Transportasi Laut Guna Menunjang Kebutuhan Wisatawan di Benoa Bali

06-03-2024 / KOMISI V
Ketua Komisi V DPR RI Lasarus saat memimpin Kunker Reses Komisi V DPR RI ke Denpasar, Bali, Senin (4/3/2024). Foto: Mentari/nr

PARLEMENTARIA, Denpasar – Tim Komisi V DPR RI melakukan Kunjungan Kerja Reses ke Denpasar, Bali. Dalam kesempatan itu, Komisi V melakukan pertemuan dengan para mitra, termasuk Angkasa Pura yang memaparkan rencana pengembangan masterplan 2 tahun ke depan mengenai Bandara Ngurah Rai. 

 

Komisi V menilai ke depannya Bandara Ngurah Rai tidak lagi dapat menampung pengunjung untuk mengantisipasi kepadatan wisatawan. Karena itu, Komisi V sangat mendukung rencana dari mitra agar bandara tersebut tertata sebaik mungkin, khususnya terkait sarana dan prasarana.

 

“Ya tentu kemudian juga lalu lintas di sekitar Bandara Bali ini perlu ditata sebaik mungkin. Soal jalan tol, kereta api, pilihan-pilihan (noda transportasi) yang lain apakah harus dengan LRT (Light Rail Transit) atau apa ini juga harus betul-betul direncanakan secara baik. (Tentu dengan pertimbangan) pulau Bali yang luas lahannya terbatas dan jumlah orang yang sangat banyak,” jelas Ketua Komisi V DPR RI Lasarus kepada Parlementaria, usai pertemuan di Ruang Pertemuan Pelindo, Benoa, Denpasar, Bali, Senin (4/3/2024).

 

Selain itu, Komisi V juga mengusulkan perlu juga mengembangkan sistem transportasi laut, melalui kapal-kapal feri di beberapa dermaga yang dimiliki Dirjen Kelautan Kementerian Perhubungan. Hal itu untuk memenuhi kebutuhan transportasi, wisatawan domestik maupun mancanegara, dengan standardisasi dari Kementerian Perhubungan yang mempertimbangkan aspek kenyamanan dan keamanan.

 

“Kalau kita mungkin kembangkan seperti di Hongkong ya kapal feri yang standarnya bagus ya untuk menghubungkan antara pantai di Bali ini, tidak perlu lagi lewat darat, orang bisa menjangkaunya melalui laut tentu dengan kapal yang aman dan nyaman kalau jaraknya tempuhnya cuma sedikit,” jelas Politisi Fraksi PDI-Perjuangan ini.

 

Sebab, menurutnya, dengan adanya transportasi di laut yang masif itu, wisatawan akan mudah terhubung ke Teluk Benoa dari beberapa dermaga. Sehingga, penataan terhadap kenyamanan dan keamanan dari kapal-kapal feri, baik yang berasal dari dalam negeri maupun luar negeri harus dilakukan oleh Ditjen Perhubungan Kementerian Perhubungan. (mri/rdn)

BERITA TERKAIT
Biaya Transportasi Tinggi, Komisi V Dorong Desain Ulang Integrasi Moda Transportasi
06-08-2025 / KOMISI V
PARLEMENTARIA, Jakarta - Wakil Ketua Komisi V DPR RI, Andi Iwan Darmawan Aras berpandangan tingginya biaya transportasi yang dialami masyarakat...
Zero ODOL Berlaku 2027, Syafiuddin Minta Pemerintah Lakukan Sosialisasi Masif
05-08-2025 / KOMISI V
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi V DPR RI Syafiuddin, menyatakan dukungan penuh terhadap kebijakan penerapan zero Over Dimension Over Loading...
Saadiah Tegaskan Pentingnya Ketahanan Air di Wilayah Kepulauan
04-08-2025 / KOMISI V
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi V DPR RI, Saadiah Uluputty melakukan kunjungan kerja ke Balai Wilayah Sungai (BWS) Maluku, Sabtu...
Jembatan Pulau Balang yang Akan Jadi Rest Area Harus Fokus Pada Keselamatan
30-07-2025 / KOMISI V
PARLEMENTARIA, IKN – Jembatan Pulau Balang di Penajam Paser Utara (PPU), yang menjadi penghubung vital antara Kota Balikpapan dan Kawasan...