Pemerintah Harus Sinkronisasi Data Kebutuhan Nasional Dulu Baru Lakukan Impor Beras

23-05-2023 / KOMISI IV
Anggota Komisi IV DPR RI Riezky Aprilia. Foto : Dok/Man

 

Anggota Komisi IV DPR RI Riezky Aprilia meminta pemerintah untuk melakukan sinkronisasi data kebutuhan nasional terlebih dahulu baru melakukan impor beras. Hal itu disampaikan Riezky saat menanggapi pernyataan Mendag Zulkifli Hasan yang berencana membuka opsi kembali mpor beras guna antisipasi kelangkaan pangan akibat fenomena El Nino.

 

”Dari awal Komisi IV mendorong supaya ada sinkronisasi data kebutuhan dan hasil produksi. Dan antisipasi climate change itu dirasakan oleh hampir semua wilayah bahkan beberapa titik sudah muncul hotspot (titik panas). Ini yang memang harus segera diantisipasi oleh pemerintah. Terkait dengan apakah wajar atau enggak (impor beras), kita harus menjustifikasinya melalui data, oke hari ini luas tanah berapa hasil produksinya berapa, kan gitu. Nah pertimbangannya Kemendag, kebutuhan nasional seperti apa?” jelas Riezky saat ditemui Parlementaria di Gedung Nusantara II, DPR RI, di Jakarta, Selasa, (23/5/2023).

 

Perihal sinkronisasi data ini, Politisi Fraksi PDI-Perjuangan ini menyampaikan Komisi IV sudah melakukan rapat dengan tiga Kementerian/Lembaga (K/L), yakni Kementerian Pertanian, Badan Pangan Nasional, dan Bulog, namun terjadi perbedaan data antar K/L. Sebab, tegasnya, persoalan data ini terkait persoalan hulu ke hilir. Di sisi lain, berdasarkan rapat Komisi IV, terdapat perbedaan data kebutuhan beras di tiga K/L tersebut.

 

“Makanya kan saya selalu bilang selama datanya tidak benar maka output kebijakannya pun tidak akan baik. Ini harapan kami di Komisi IV dengan fungsi pengawasan kita berharap supaya data ini bisa disinkronisasi,” jelas Politisi Fraksi Partai Nasdem ini.

 

Sebelumnya, Mendag Zulkifli Hasan mengatakan pihaknya telah melakukan upaya antarpemerintah (G to G) untuk menjaga ketersediaan beras. Hal itu agar dapat memenuhi kebutuhan nasional di tengah cuaca panas saat ini dan El Nino pada Juni 2023 yang dapat menurunkan produksi pangan. Dia mengatakan, impor beras akan diberlakukan jika pada saatnya memang diperlukan.

 

“Beras kita harus G to G (antarpemerintah) memesan barang dari sekarang, agar itu menjadi stok kita sehingga nanti kalau kita kurang, itu tersedia. Begitu juga hasil pertanian lainnya,” kata Zulkifli di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (22/5/2023).

 

Sementara itu, Kementerian Pertanian (Kementan) berencana membentuk gugus tugas untuk menghadapi cuaca ekstrim El Nino. Gugus tugas berbasis wilayah penting untuk segera dibentuk. Setiap wilayah membutuhkan penanganan yang berbeda.

 

“Ada wilayah kategori hijau yang tidak terdampak sehingga produksinya tidak terganggu. Tapi ada juga wilayah kategori kuning dan merah yang membutuhkan penanganan lebih lanjut. Setiap pemerintah daerah harus jeli membaca kebutuhan wilayahnya,” jelasnya. (we/rdn)

BERITA TERKAIT
Daniel Johan Usul Pemerintah revisi PP yang Beratkan Ekosistem IHT
20-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi IV DPR RI Daniel Johan mengusulkan pemerintah segera merevisi Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 28/2024, khususnya...
Johan Rosihan Harap RAPBN 2026 Cerminkan Komitmen Pemerintah Soal Kedaulatan Pangan
20-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Jakarta — Anggota Komisi IV DPR RI Johan Rosihan meminta komitmen Pemerintah terhadap kedaulatan pangan agar benar-benar tercermin dalam...
Stok Beras Melimpah tapi Harga Tetap Mahal, Daniel Johan: Sangat Ironi!
15-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Jakarta - Belum lama ini Ombudsman RI yang mengungkap temuan adanya tumpukan beras impor tahun 2024 lalu yang sebagian...
Komisi IV Dorong Peningkatan Fasilitas dan Infrastruktur di PPI Tanjung Limau Bontang
13-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Jakarta - Komisi IV DPR RI mendorong peningkatan fasilitas dan infrastruktur di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Tanjung Limau, Kota...