Perlu Koordinasi Antar Kementerian dan Lembaga dalam Tentukan Variabel Kemiskinan

09-05-2023 / KOMISI VIII
Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Diah Pitaloka saat memimpin Kunjungan Kerja Reses Komisi VIII ke Kabupaten Kulon Progo, DIY, Senin (8/5/2023). Foto: Bianca/nr

 

Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Diah Pitaloka mengatakan kemiskinan masih menjadi isu sentral di Kabupaten Kulon Progo, Provinsi DIY. Sebab, menurut hasil survei BPS pada Maret 2022, angka kemiskinan di Kulon Progo masih di angka 16,39 persen, angka ini lebih rendah dari tahun sebelumnya yang mencapai 18,39 persen. Angka tersebut masih jauh di atas tingkat kemiskinan nasional yang tercatat sebesar 9,57 persen pada September 2022.

 

Melihat masih tingginya angka kemiskinan di Kulon Progo, Diah menjelaskan untuk mengurangi kemiskinan, perlu ada upaya-upaya kerjasama oleh kementerian/lembaga terkait untuk dapat mengupayakan berbagai hal. Salah satunya adalah menentukan variabel kemiskinan dengan memperhatikan berbagai faktor yang ada di masyarakat.

 

"Yang banyak dikeluhkan daerah itu masalah variabel kemiskinan. Itu karena kondisi masyarakat itu dinamis, mungkin parameter, kriteria, variabel-variable itu kan mungkin juga berubah ya dalam perkembangan sosiologi kemasyarakatan. Nah ini yang kadang oleh daerah itu kriteria-kriteria kemiskinan ini perlu secara intens dikomunikasikan dengan pusat dan juga tiap daerah kan beda-beda kulturnya," jelas Diah kepada Parlementaria usai Kunjungan Kerja Reses Komisi VIII ke Kabupaten Kulon Progo, DIY, Senin (8/5/2023).

 

Menurutnya, dengan adanya variabel kemiskinan yang jelas dan sesuai dengan keadaan masyarakat, maka akan tercipta data kemiskinan yang bisa menjadi rujukan dalam penyaluran program-program ke masyarakat. Misalnya, pendataan masyarakat miskin dapat dilakukan dengan pendekatan kualitatif dengan mengedepankan kearifan lokal.

 

Untuk itu, Politisi Fraksi PDI-Perjuangan ini mendorong kementerian/lembaga terkait untuk melakukan koordinasi yang lebih intens menyangkut data penduduk miskin. Sehingga ke depannya, program-program bantuan pemerintah dapat lebih tepat sasaran dan mampu mengurangi angka kemiskinan.

 

"Memang perlu ada koordinasi yang lebih intens menyangkut data penduduk miskin dan juga data program-program kesejahteraan termasuk dari Kementerian Sosial yang termasuk di dalamnya adalah data yang menjadi BPJS, PBI (Penerima Bantuan Iuran) itu juga masih belum sinkron, artinya ada kluster yang perlu ruang perbaikan bersama," harapnya. (bia/rdn)

BERITA TERKAIT
Revisi UU Haji Diharapkan Tingkatkan Kualitas Pelayanan Jemaah
20-08-2025 / KOMISI VIII
PARLEMENTARIA, Jakarta — Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI, Abidin Fikri, menegaskan bahwa revisi Undang-Undang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah...
Maman Imanulhaq Dorong Kemenag Perkuat PAUD Qu’ran
14-08-2025 / KOMISI VIII
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi VIII DPR RI Maman Imanulhaq mendorong Kementerian Agama (Kemenag) untuk memperkuat posisi Pendidikan Anak Usia...
Legislator Komisi VIII Dorong Peningkatan Profesionalisme Penyelenggaraan Haji
30-07-2025 / KOMISI VIII
PARLEMENTARIA, Surabaya - Anggota Komisi VIII DPR RI Inna Amania menekankan pentingnya efektivitas dan profesionalisme dalam penyelenggaraan ibadah haji. Hal...
Selly Andriany Ingatkan Pentingnya Harmoni Sosial Pasca Perusakan Rumah Doa di Sumbar
30-07-2025 / KOMISI VIII
PARLEMENTARIA, Jakarta — Menanggapi insiden perusakan rumah doa umat Kristiani di Sumatera Barat, Anggota Komisi VIII DPR RI, Selly Andriany...