Hetifah Apresiasi Upaya Literasi Kemendikbudristek

29-03-2023 / KOMISI X
Wakil Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian saat mengikuti Rapat Kerja (Raker) Komisi X dengan Mendikbudristek di Gedung Nusantara I, Senayan, Jakarta, Rabu (29/3/2023). Foto: Dep/nr

 

Wakil Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian mengapresiasi upaya konkrit dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) terkait literasi. Ia menilai, masalah yang ada di masyarakat sebenarnya bukanlah tidak suka atau tidak mau membaca, melainkan kurangnya bahan bacaan yang menarik. Sehingga, langkah kontrik Kemendikbudristek yang menyediakan buku bacaan untuk literasi, baik berupa digital maupun fisik, merupakan langkah konkrit untuk menyediakan akses mudah bagi buku-buku berkualitas.
 

"Saya kira ketersediaan buku-buku yang berkualitas ini merupakan langkah yang ditunggu-tunggu sih, tepat sekali. Saya juga sempat cek-cek website, saya juga senang tadi tentunya daerah-daerah yang terpencil daerah-daerah 3T tadi ya, salah satunya juga di Kalimantan Timur, menjadi tempat dimana sasaran dari pengadaan buku-buku yang menarik ini," ujar Hetifah dalam Rapat Kerja (Raker) Komisi X dengan Mendikbudristek di Gedung Nusantara I, Senayan, Jakarta, Rabu (29/3/2023).
 

Menurut Legislator Dapil Kalimantan Timur tersebut, saat ini akses terhadap buku-buku digital sudah sangat mudah. Terlebih, buku-buku tersebut juga selalu update dan disertai dengan visualisasi yang menarik, termasuk adanya berbagai buku dengan tema-tema tertentu seperti yang mengandung isu kesehatan hingga kebencanaan.
 

Meski dinilai sudah cukup baik, namun, Hetifah menilai buku-buku literasi tersebut masih perlu ditambah dengan buku-buku bertema khusus. Seperti buku yang menyangkut tentang kesehatan mental dan juga pendidikan seks bagi anak-anak usia dini. Buku-buku tersebut diharapkan juga bisa menjadi bahan bacaan bagi orang tua untuk bisa memberi pemahaman kepada anaknya.
 

"Karena menurut saya itu sangat penting untuk memproteksi mereka dari kasus-kasus yang sekarang juga marak ya, seperti predator seksual dan juga bullying, kasus depresi anak-anak akibat dari juga penggunaan teknologi yang mungkin perkembangan-perkembangan terbaru. Jadi bagaimana ya kita bisa menyediakan buku dengan bahasa yang santun," lanjutnya.
 

Menanggapi masukan dari Hetifah, Mendikbudristek Nadiem Makarim mengatakan nantinya akan mengkaji usulan dari Hetifah tersebut. Ia pun menekankan bahwa semua buku bacaan untuk literasi telah melalui proses seleksi dan kurasi menggunakan berbagai filter, sehingga diharapkan buku-buku yang ada benar-benar adalah buku-buku yang berkualitas. (bia/rdn)

BERITA TERKAIT
Furtasan: Perlu Redesain Sekolah Rakyat agar Lebih Tepat Sasaran
20-08-2025 / KOMISI X
PARLEMENTARIA, Jakarta — Anggota Komisi X DPR RI menyoroti pelaksanaan program Sekolah Rakyat yang menjadi salah satu prioritas Presiden Prabowo...
Fikri Faqih Terima Aspirasi Forum Guru Honorer dan PPPK di Jateng, Berharap Solusi Atas Persoalan Kepegawaian
17-08-2025 / KOMISI X
PARLEMENTARIA, Jakarta - Keresahan tengah dirasakan ratusan guru honorer dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) di Jawa Tengah. Persoalan...
Once Mekel Apresiasi Terbitnya Permenkum Royalti, Fondasi Hukum Pertunjukan dan Musisi Nasional
17-08-2025 / KOMISI X
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi X DPR RI, Elfonda Mekel, menyampaikan apresiasi atas terbitnya beleid Peraturan Menteri Hukum (Permenkum) Nomor...
Pidato Presiden Tempatkan Pendidikan, Kesehatan, dan Keadilan Sosial Fondasi Utama Indonesia Emas 2045
15-08-2025 / KOMISI X
PARLEMENTARIA, Jakarta – Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian, menyampaikan apresiasi yang tinggi atas pidato kenegaraan Presiden Republik Indonesia,...