Legislator Minta Tingkatkan Implementasi Pendidikan di Indonesia dalam Program Merdeka Belajar

18-02-2023 / KOMISI X
Wakil Ketua Komisi X DPR RI Abdul Fikri Faqih saat mengikuti kunjungan kerja reses ke Surabaya, Jawa Timur, Jumat (17/2/2023). Foto: Balggys/nr

 

Pendidikan sejatinya merupakan salah satu faktor yang sangat berpengaruh dalam maju dan mundurnya suatu peradaban. Hal ini menjadi perhatian Komisi X DPR RI, supaya implementasi kurikulum Merdeka yang dirancang secara matang diselaraskan dengan berbagai program Merdeka Belajar demi meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.

 

"Mengembangkan minat dan bakat siswa, pembelajaran yang menyenangkan, berpusat pada siswa serta mewujudkan profil pelajar Pancasila yaitu beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia, kebhinekaan global, bergotong-rotong, mandiri, bernalar kritis dan kreatif," kata Wakil Ketua Komisi X DPR RI Abdul Fikri Faqih dalam kunjungannya ke Surabaya, Jawa Timur, Jumat (17/2/2023).

 

Pada kunjungan tersebut, Abdul Fikri menyebutkan Provinsi Jawa Timur melalui dinas pendidikannya telah melakukan pendampingan, montoring, evaluasi dan melaporkan hasil pelaksanaan program Merdeka Belajar secara berjenjang dari level sekolah, cabang kemudian provinsi dalam Pokja Manajemen Operasional (PMO). Program Merdeka Belajar juga berfokus terhadap materi esensial dan menjadi penggerak upaya peningkatan kualitas pembelajaran.

 

Karakter tersebut memberi ruang bagi guru untuk menyelenggarakan pembelajaran berdiferensiasi. "Program ini juga memberi ruang kepada Guru, Kepala Sekolah dan Pengawas untuk melek IT. Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur juga melakukan pendampingan, montoring, evaluasi dan melaporkan hasil pelaksanaan secara berjenjang dari level sekolah, cabang kemudian Provinsi dalam PMO," ungkap Abdul Fikri.

 

Dengan ini, menurutnya, guru menjadi lebih fleksibel melakukan pembelajaran yang terdiferensiasi sesuai kemampuan peserta didik dan melakukan penyesuaian dengan konteks dan muatan lokal. Tak lupa fokus pada pembelajaran materi esensial, dan membuat pembelajaran lebih mendalam bagi kompetensi dasar seperti literasi dan numerasi.

 

"Supaya kompetensi lebih penting lagi yaitu Merdeka belajar kelebihannya adalah memacu soft skill dan berkomunikasi dalam kebebasan berpendapat seperti halnya prinsip-prinsip Ki Hajar Dewantoro," sebutnya. Sementara itu, pemerintah, sekolah, Guru, dan orang tua perlu bekerja sama untuk mengevaluasi dan memperbaiki program dan kegiatan PTM agar lebih baik di masa depan.

 

"Secara bertahap guru dituntut meninggalkan cara konvensional dalam kegiatan belajar mengajar dikelas. Kurikulum yang sesuai dengan era saat ini yaitu membiarkan siswa berkembang sesuai minat bakatnya, guru sebagai fasilitator siswa untuk berkembang," pungkas Politisi Fraksi PKS ini. (gys/aha)

BERITA TERKAIT
Fikri Faqih Terima Aspirasi Forum Guru Honorer dan PPPK di Jateng, Berharap Solusi Atas Persoalan Kepegawaian
17-08-2025 / KOMISI X
PARLEMENTARIA, Jakarta - Keresahan tengah dirasakan ratusan guru honorer dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) di Jawa Tengah. Persoalan...
Once Mekel Apresiasi Terbitnya Permenkum Royalti, Fondasi Hukum Pertunjukan dan Musisi Nasional
17-08-2025 / KOMISI X
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi X DPR RI, Elfonda Mekel, menyampaikan apresiasi atas terbitnya beleid Peraturan Menteri Hukum (Permenkum) Nomor...
Pidato Presiden Tempatkan Pendidikan, Kesehatan, dan Keadilan Sosial Fondasi Utama Indonesia Emas 2045
15-08-2025 / KOMISI X
PARLEMENTARIA, Jakarta – Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian, menyampaikan apresiasi yang tinggi atas pidato kenegaraan Presiden Republik Indonesia,...
Pendidikan Tulang Punggung Utama Menuju Indonesia Emas 2045
15-08-2025 / KOMISI X
PARLEMENTARIA, Jakarta – Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Lalu Hadrian Irfani, mengingatkan bahwa pendidikan adalah tulang punggung utama dalam...