Apresiasi Pertumbuhan Ekonomi, Legislator Ingatkan Agar UMKM Lebih Dapat Perhatian Bank Himbara

27-10-2022 / KOMISI XI
Anggota Komisi XI DPR RI Anis Byarwati saat mengikuti kunjungan kerja ke Sulawesi Utara. Foto: Agung/nvl

 

Komisi XI DPR RI baru saja melakukan kunjungan kerja ke Sulawesi Utara. Kunjungan kerja ini bertujuan untuk menyerap informasi dari mitra kerja komisi XI di Sulawesi Utara agar terhimpun gambaran yang utuh dari semua mitra terkait dengan perkembangan ekonomi di Sulawesi Utara. Dalam kunjungan ini Anggota Komisi XI DPR RI Anis Byarwati memberikan catatan. 
 
Wakil ketua BAKN ini memberikan catatan atas paparan yang disampaikan oleh Bapenda Provinsi Sulawesi Utara. Dalam paparannya, Bapenda menyampaikan proporsi antara Pendapatan Asli Daerah (PAD) Sulawesi Utara dengan Tranfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) nya. 

 

Ia menyampaikan PAD Sulawesi Utara sebesar 42,89% dan pendapatan provinsinya 57,11%. Sementara itu, menurut  Menko Perekonomian, sampai tahun 2021 seluruh daerah di Indonesia memiliki ketergantungan terhadap transfer dari pusat dengan angka yang masih sangat tinggi yaitu sebesar 80,1%. 

 

Bahkan menurut Menko Perekonomian, rata-rata PAD seluruh Indonesia hanya sebesar 12,87%. “Sementara Sulawesi Utara, memiliki PAD sebesar 42,89%. ini sesuatu yang luar biasa, Karena ditengah banyaknya pemerintah provinsi dan kabupaten yang memiliki ketergantungan terhadap pusat masih sangat tinggi, Sulawesi Utara mampu bangkit,” tutur Anis saat pertemuan berlangsung di Manado, Senin (24/10/2022). 

 
Politisi Fraksi PKS ini juga menyoroti tentang pertumbuhan ekonomi yang dicatat oleh BPS Provinsi Sulawesi Utara sebesar 5,93%. Ia mengingatkan agar pemerintah provinsi tidak terlena dengan angka. Akan tetapi perlu melihat realita kondisi ekonomi di lapangan.

 

“Pertumbuhan ekonomi yang tinggi tidak menjamin bisa dinikmati oleh seluruh warga daerahnya. Pertumbuhan ekonomi tinggi belum tentu menjangkau atau bisa dinikmati oleh seluruh warga, karena itu tidak hanya kuantitas. Namun kualitas pertumbuhan ekonomi juga penting untuk diperbaiki,” ungkapnya.
 
Terakhir, Anis mengingatkan bahwa UMKM adalah faktor pendorong yang sangat signifikan dalam pertumbuhan ekonomi. Dengan pelaku UMKM yang lebih banyak bergerak di sektor pertanian di Sulawesi Utara, perlu dibuat pemetaan dan pendataan berapa persentase UMKM yang go digital.

 

Selain itu Anis juga mendorong bank-bank Himbara untuk bisa lebih menjangkau kelompok UMKM yang undigitable agar mereka  tidak terjerat kepada Pinjol dan sebagainya. “Karena biasanya UMKM yang undigitable ini memiliki tingkat literasi dan inklusi keuangan yang rendah,” pungkasnya. (aha)

BERITA TERKAIT
Lonjakan Kenaikan PBB-P2 Dampak Pemangkasan DAU dan Tuntutan Kemandirian Fiskal
18-08-2025 / KOMISI XI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi XI DPR RI Amin Ak menyoroti lonjakan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2)...
Pidato Ambisius Presiden Harus Menjadi Nyata, Realistis, Terukur, dan Berpihak kepada Rakyat Kecil
18-08-2025 / KOMISI XI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Wakil Ketua Komisi XI DPR RI Hanif Dhakiri mengatakan, pihaknya mendukung penuh target ekonomi Presiden Prabowo 2026...
Ekonomi Global Tak Menentu, Muhidin Optimistis Indonesia Kuat
15-08-2025 / KOMISI XI
PARLEMENTARIA, Makassar - Menteri Keuangan Sri Mulyani menyatakan bahwa ketidakpastian ekonomi global yang utamanya dipicu konflik di berbagai belahan dunia,...
BI Harus Gencar Sosialisasi Payment ID Demi Hindari Misinformasi Publik
14-08-2025 / KOMISI XI
PARLEMENTARIA, Balikpapan — Peluncuran Payment ID sebagai identitas tunggal transaksi digital terus disorot. Meskipun batal diluncurkan pada 17 Agustus 2025...