Selektif Kelola Agrowisata Demi Lindungi Hayati Indonesia

29-09-2022 / KOMISI IV
Anggota Komisi IV DPR RI Yohanis Fransiskus Lema saat Kunjungan Kerja Spesifik Komisi IV DPR RI ke Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Rabu (28/9/2022). Foto: Saum/nvl

 

Anggota Komisi IV DPR RI Yohanis Fransiskus Lema menyoroti keputusan PT Perkebunan Nusantara (PTPN) dalam menyeleksi pihak ketiga untuk menjalin kerja sama agrowisata. Dirinya menilai pengelolaan agrowisata, terutama di Kabupaten Bandung, jauh dari semangat konservasi alam sekaligus pemberdayaan komunitas.

 

“Pariwisata (agrowisata) ini yang jauh dari semangat kearifan lokal, menjauh dari semangat konservasi, menjauh dari semangat pemberdayaan komunitas. Karena itu, teman-teman (para Anggota Komisi IV) merasa PTPN dalam melakukan kerja sama dengan pihak ketiga ini tidak memiliki suatu konsep atau bahkan blueprint agrowisata,” ungkap Ansy Lema, sapaan akrabnya kepada Parlementaria, usai Kunjungan Kerja Spesifik Komisi IV DPR RI ke Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Rabu (28/9/2022).

 

Anggota Fraksi PDI-Perjuangan DPR RI itu turut menyayangkan sikap para pengusaha yang berinvestasi di bidang agrowisata belum memiliki konsep yang kokoh dan visioner, sehingga merusak hayati setempat. Walaupun harus tetap mempertimbangkan profit oriented, terangnya, Indonesia juga memiliki keanekaragaman flora dan fauna yang harus dilindungi demi kemaslahatan segenap bangsa Indonesia.

 

Sehingga, Ansy Lema menegaskan agar PTPN lebih selektif menentukan mitra sebagai pihak ketiga yang akan membangun agrowisata di lahan-lahan PTPN. Tidak hanya itu, legislator daerah pemilihan (dapil) Nusa Tenggara Timur II tersebut mendorong PTPN juga lebih tekun sekaligus berhati-hati menyisir rekam jejak para pengusaha yang ingin bekerja sama di bidang agrowisata.

 

“Harus bisa dikawinkan antara bagaimana melestarikan konservasi alam. Di satu sisi, juga harus menjaga keseimbangan ekosistem. Kedepankan kearifan lokal dan budaya masyarakat setempat dan melibatkan komunitas. Jangan karena alasan pariwisata, malah yang dikembangkan pariwisata yang artifisial,” tegasnya.

 

Menindaklanjuti isu tersebut, ia menjelaskan Komisi IV DPR RI akan mengundang dan memanggil direksi PTPN untuk menemukan solusi dalam rapat Komisi IV DPR RI mendatang. Dari sudut pandangnya, pembicaraan ini penting untuk memastikan Indonesia tidak kehilangan hayati yang terkandung di dalamnya.

 

“Kita punya kewajiban untuk melakukan konservasi alam. Kita punya tanggung jawab untuk menjaga keanekaragaman hayati sekaligus juga menjaga kelestarian ekologi. Kita harus meletakkan kembali apa yang menjadi kompetensi dan tanggung jawab inti PTPN. Tidak bisa karena alasan merugi, kemudian kebutuhan untuk alasan kompetensi profit, kemudian lahan-lahan PTPN itu disewakan begitu saja,” tandas Ansy Lema. (ts/sf)

BERITA TERKAIT
Daniel Johan Usul Pemerintah revisi PP yang Beratkan Ekosistem IHT
20-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi IV DPR RI Daniel Johan mengusulkan pemerintah segera merevisi Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 28/2024, khususnya...
Johan Rosihan Harap RAPBN 2026 Cerminkan Komitmen Pemerintah Soal Kedaulatan Pangan
20-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Jakarta — Anggota Komisi IV DPR RI Johan Rosihan meminta komitmen Pemerintah terhadap kedaulatan pangan agar benar-benar tercermin dalam...
Stok Beras Melimpah tapi Harga Tetap Mahal, Daniel Johan: Sangat Ironi!
15-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Jakarta - Belum lama ini Ombudsman RI yang mengungkap temuan adanya tumpukan beras impor tahun 2024 lalu yang sebagian...
Komisi IV Dorong Peningkatan Fasilitas dan Infrastruktur di PPI Tanjung Limau Bontang
13-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Jakarta - Komisi IV DPR RI mendorong peningkatan fasilitas dan infrastruktur di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Tanjung Limau, Kota...