Komisi IV Dorong Kementan Komitmen Bangun Ketahanan Pangan Indonesia
Ketua Komisi IV DPR RI Sudin dalam Rapat Dengar Pendapat Komisi IV DPR RI dengan jajaran Eselon I Kementan di Gedung Nusantara, Senayan, Jakarta, Selasa (6/9/2022). Foto: Arief/Man
Demi kinerja yang lebih baik pada tahun mendatang, jajaran Eselon I Kementerian Pertanian (Kementan) diminta untuk berkomitmen sekaligus transparan dalam menangani isu-isu yang berkaitan dengan pangan. Pasalnya, menjadi bagian dari strategi pembangunan tahun 2022, ketahanan pangan harus terwujud demi menghadapi krisis pangan global yang tengah melanda.
Demikian disampaikan oleh Ketua Komisi IV DPR RI Sudin dalam Rapat Dengar Pendapat Komisi IV DPR RI dengan jajaran Eselon I Kementan di Gedung Nusantara, Senayan, Jakarta, Selasa (6/9/2022). Selama forum tersebut, dirinya menyoroti Kementan dalam menangani sejumlah isu.
“Nampaknya, para dirjen ini belum menguasai permasalahan. Kan, saya sudah bilang tolong kita sama-sama jujur, kita juga harus selesaikan permasalahan ini bersama-sama. Tolong, sekali lagi, tolong,” ucap Anggota Fraksi PDI-Perjuangan DPR RI itu.
Dalam rapat yang membahas Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga (RKA K/L) tahun 2023 beserta evaluasi pelaksanaan program dan kegiatan tahun 2022 tersebut, Sudin mempertanyakan ketersediaan alat pendukung pertanian untuk percepatan penanaman jagung. Padahal, menurutnya, alat tersebut akan membantu para petani untuk menanam jagung lebih efisien dan cepat.
Di sisi lain, Sudin juga menyayangkan sikap Kementan yang belum menyampaikan data terkait pelaksanaan dan penyerapan anggaran kegiatan tahun 2022. Tidak hanya itu, dirinya menyebutkan belum menerima data refocusing kegiatan dan realokasi anggaran untuk kegiatan yang tidak berjalan, tidak sesuai target yang dibahas dalam Rapat Dengar Pendapat sebelumnya.
Oleh karena itu, ke depannya, Sudin bersama Komisi IV DPR RI berharap jajaran Eselon I Kementan untuk terbuka soal data-data tersebut. Sehingga, kerja Kementan dalam menyelesaikan isu-isu tersebut bisa tertangani secara tepat sasaran sekaligus sesuai dengan harapan masyarakat Indonesia. (ts/sf)
