Kunjungi PT Pupuk Indonesia, Komisi VI Soroti Kelangkaan Pupuk

24-06-2022 / KOMISI VI
Wakil Ketua Komisi VI DPR RI M. Sarmuji memimpin Kunjungan Kerja Spesifik Komisi VI DPR RI ke PT Pupuk Indonesia (Persero). Foto: Hanum/rni

 

 

Wakil Ketua Komisi VI DPR RI M. Sarmuji memimpin Kunjungan Kerja Spesifik Komisi VI DPR RI ke PT Pupuk Indonesia (Persero), dalam rangka tata kelola industri pupuk nasional, di Kabupaten Gresik, Surabaya, Jawa Timur, Selasa (21/6/2022). Sarmuji menyoroti kelangkaan pupuk yang kerap dirasakan petani saat musim tanam. Pihaknya pun kerap menerima pengaduan masyarakat terkait kelangkaan pupuk ini.

 

“Di sini, kami (Komisi VI DPR RI) minta konfirmasi kepada PT Pupuk Indonesia. Kenapa pada saat musim tanam ini justru terjadi kelangkaan. Komisi VI DPR RI  akan mendesak PT. Pupuk Indonesia beserta seluruh jajarannya terutama untuk mengawasi jalur distribusi pupuk ini jangan sampai ada penyelundupan, khususnya pupuk subsidi ke pasar internasional,” kata Sarmuji.

 

Pemerintah diberitakan mengalami kesulitan memenuhi target kebutuhan pupuk bersubsidi karena keterbatasan anggaran. Pemerintah mencatat volume pupuk bersubsidi yang bisa ditopang pemerintah tidak lebih dari 9 juta ton atau senilai Rp25,27 triliun. Adapun Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) pupuk bersubsidi tahun ini adalah 24,3 juta ton.

 

Menurut politisi Partai Golkar itu, jika pupuk subsidi masuk ke pasar internasional, harga pupuk akan jauh lebih tinggi dibandingkan harga di pasar domestik. Hal tersebut yang diminta Sarmuji beserta Anggota Komisi VI DPR RI kepada PT Pupuk Indonesia untuk dapat fokus dan benar benar dapat menjamin hal itu tidak terjadi. 

 

"Dan pastinya kita (Komisi VI DPR RI) juga sangat berharap agar petani bisa merasakan kehadiran Negara, khususnya pada saat waktu mereka (petani) menanam. Terutama menanam pupuk yang sangat diperlukan secara masif yaitu pupuk urea," jelas legislator daerah pemilihan (dapil) Jawa Timur VI itu.

 

Selain itu Sarmuji juga memberikan apresiasinya atas kinerja PT Pupuk Indonesia. Sebab, menurutnya laporan keuangan yang dimiliki oleh PT Pupuk Indonesia saat ini mendapatkan keuntungan yang besar, meskipun diketahui terdapat beban dan kendala dari berbagai pihak. (hnm/sf)

BERITA TERKAIT
Komposisi Direksi Baru KAI Bukan Seremonial, Harus Percepat Adaptasi dan Kebijakan Strategis
20-08-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Wakil Ketua Komisi VI DPR RI, Adisatrya Suryo Sulisto, mengingatkan jajaran direksi baru PT Kereta Api Indonesia...
Legislator Dukung Wacana Penghapusan Tantiem dan Perampingan Komisaris BUMN
20-08-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Pidato Presiden Prabowo Subianto yang menyoroti pembenahan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mendapat perhatian serius dari berbagai...
Jangan Kejar Profit Saja, KAI Harus Jadikan Tanggung Jawab Publik Sebagai Prioritas
20-08-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Adisatrya Suryo Sulisto menegaskan bahwa PT Kereta Api Indonesia (Persero) tidak...
Rivqy Abdul Halim: BUMN Rugi, Komisaris Tak Layak Dapat Tantiem
19-08-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi VI DPR RI, Rivqy Abdul Halim menegaskan dukungan atas langkah Presiden Prabowo Subianto menghapus tantiem...