Rapat Dengan Kementerian ESDM, Legislator Tekankan Tender Serapan Anggaran Harus Dimulai November

06-06-2022 / KOMISI VII
Anggota Komisi VII DPR RI Nasril Bahar saat mengikuti rapat dengar pendapat dengan para pejabat esselon I Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Senin (6/6/2022). Foto: Oji/nvl

 

Serapan anggaran di setiap kementerian idealnya dimulai pada bulan November. Banyak kementerian justru lambat melakukan serapan anggaran, sehingga banyak program kerja tak berjalan maksimal. Akhirnya, masyarakat tak melihat manfaat dari politik anggaran yang diputuskan antara DPR dan pemerintah.

 

Demikian penegasan anggota Komisi VII DPR RI Nasril Bahar saat mengikuti rapat dengar pendapat dengan para pejabat esselon I Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Senin (6/6/2022) di DPR. Penegasan ini ditujukan kepada Kementerian ESDM yang lamban menyerap anggaran terutama anggaran untuk program elektrifikasi di daerah. 

 

“Politik anggaran ini adalah politik keberpihakan terhadap ketersediaan penerangan, khususnya listrik termasuk EBTKE (Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi) menuju zero emission," terang Nasril. 

 

Maka dari itu ia bertanya-tanya, mengapa program penting seperti elektrifikasi itu baru telat ditenderkan. Banyak yang mulai tender pada bulan Mei atau di penghujung tahun anggaran. Ia juga mempertanyakan kepada jajaran Kementerian ESDM, mengapa selalu telat menyerap anggaran. Akhirnya, kelak tergesa-gesa di penghujung tahun untuk menyerap anggaran, sehingga tidak maksimal melakukan program elektrifikasi.

 

Hadir dalam rapat tersebut Sekjen, Dirjen EBTKE, Dirjen Ketenagalistrikan, dan Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kementerian ESDM.  Akibat telat menyerap anggaran, lanjut politisi PAN ini, kualitas kerja juga jadi menurun. Sebaliknya, Nasril justru memuji Kementerian Perindustrian yang sudah melakukan tender sejak bulan November. Dan pada bulan Maret program yang pro rakyat sudah dilansir.

 

“Di mana keberpihakan Pak Sekjen sebagai penguasa anggaran di Kementerian ESDM. Hampir 80 persen itu adalah program keberpihakan untuk menuju elektrifikasi di Republik ini. Apalagi, di daerah 3 T, kan, sulit bila dilakukan di penghujun tahun anggaran. Saya mau politik anggaran itu dimulai November dan sudah tender. Kami membutuhkan itu,” tandas legislator dapil Sumatera III ini. (mh/aha)

BERITA TERKAIT
Komisi VII Minta Pemerintah Perluas Keterlibatan UMKM dalam Program MBG
08-08-2025 / KOMISI VII
PARLEMENTARIA, Jakarta - Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Chusnunia Chalim, mendorong pemerintah untuk memperluas keterlibatan pelaku Usaha Mikro, Kecil,...
Komisi VII Dorong Skema Royalti Lagu Diatur Ulang
07-08-2025 / KOMISI VII
PARLEMENTARIA, Jakarta - Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Evita Nursanty menyoroti pentingnya perlindungan terhadap Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) namun...
Khawatir Status UNESCO Dicabut, Kaji Ulang Izin Resort di TN Komodo
05-08-2025 / KOMISI VII
PARLEMENTARIA, Jakarta - Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Evita Nursanty meminta Kementerian Kehutanan (Kemenhut) untuk mengkaji ulang pemberian Izin...
Apresiasi Pertumbuhan Ekonomi, Sektor Industri Harus Jadi Lokomotif Pemerataan
05-08-2025 / KOMISI VII
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi VII DPR RI, Ilham Permana, menyampaikan apresiasi atas capaian pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5,12 persen...