Komisi IV Minta Impor Daging Hewan Ternak dari Daerah Rawan PMK Disetop

03-06-2022 / KOMISI IV
Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Dedi Mulyadi saat Rapat Kerja Komisi IV DPR RI dengan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo beserta jajaran, di Gedung Nusantara, Senayan, Jakarta, Kamis (2/6/2022). Foto: Arief/Man

 

Komisi IV DPR RI meminta Kementerian Pertanian untuk menghentikan impor daging sapi/kerbau yang berasal dari negara yang belum bebas Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Hal ini dilakukan sebagai bentuk penanganan terhadap PMK, lantaran jumlah ternak sapi yang terpapar PMK pun telah mencapai sekitar 40.000 ekor. Sedangkan, asal muasal PMK ini dapat masuk ke wilayah Indonesia pun juga masih belum jelas sumbernya.

 

“Kan sampai hari ini bahwa, PMK kita ini berasal dari negara mana? Belum ada. Dari impor daging sapi kah? daging kerbau kah? Belum ada, gitu lho. Nah, yang paling utama yang tadi kita meminta seluruh impor daging sapi dan kerbau dari daerah yang rawan PMK, yang belum bebas PMK nggak boleh lagi,” ujar Dedi kepada Parlementaria seusai Rapat Kerja Komisi IV DPR RI dengan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo beserta jajaran, di Gedung Nusantara, Senayan, Jakarta, Kamis (2/6/2022).

 

Ada pun negara-negara yang belum bebas PMK yakni Brazil, India, Ethiopia. Dan yang terdekat, negara wilayah Asia Tenggara yang juga masih belum bebas PMK adalah Malaysia dan Thailand. Sementara untuk negara yang sudah bebas PMK itu negara seperti Australia dan Selandia Baru. Penanganan terhadap PMK diperlukan, lantaran Hari Raya Iduladha sebentar lagi. Hal ini diperlukan untuk menjaga persediaan hewan sapi di pasaran.

 

Namun, lanjut Dedi, di lapangan hingga saat ini belum juga ada penanganan yang dilakukan terkait peraturan distribusi hewan ternak. “Nah sampai hari ini kan kita tidak melihat bagaimana langkah-langkah di lapangan yang dilakukan terhadap distribusi sapi-sapi yang di daerah yang sudah terpapar kan? tidak terlihat penyekatan, kemudian juga apa namanya pemusnahan dengan penggantian kan belum ada sampai hari ini,” kritik Dedi.

 

Politisi Partai Golongan Karya itu juga khawatir ada hewan ternak yang terpapar PMK yang bergerak dari satu kota ke kota lainnya melalui pergerakan distribusi hewan ternak. “Sampai sekarang kan mana sih ada mobil lewat bawa sapi diberhentikan di jalan? Untuk kemudian diperiksa mana bebas vaksin? Kayak dulu. Mana sudah divaksin apa belum? Gitu kan. Untuk vaksin kan belum ada, hasil pemeriksaan dokter nya bener nggak? Negatif, kan enggak ada. Gimana kitanya enggak khawatir? Gitu lho,” tutur Dedi. (gal/sf)

BERITA TERKAIT
Stok Beras Melimpah tapi Harga Tetap Mahal, Daniel Johan: Sangat Ironi!
15-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Jakarta - Belum lama ini Ombudsman RI yang mengungkap temuan adanya tumpukan beras impor tahun 2024 lalu yang sebagian...
Komisi IV Dorong Peningkatan Fasilitas dan Infrastruktur di PPI Tanjung Limau Bontang
13-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Jakarta - Komisi IV DPR RI mendorong peningkatan fasilitas dan infrastruktur di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Tanjung Limau, Kota...
Maros Strategis sebagai Sentra Produksi Beras Nasional
13-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Maros - Ketua Komisi IV DPR RI Siti Hediati Haryadi menegaskan bahwa Sulawesi Selatan, khususnya Kabupaten Maros, memegang peran...
Pupuk Kaltim Diminta Maksimalkan Manfaat untuk Petani Lokal dan Penyuluh
12-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Bontang - Anggota Komisi IV DPR RI, Slamet, meminta PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) untuk meningkatkan kontribusi langsung bagi...