Komisi IV Sidak Kawasan Hutan yang Dialihfungsikan Menjadi Perkebunan Sawit

28-01-2022 / KOMISI IV
Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Dedi Mulyadi saat inspeksi mendadak (sidak) ke kawasan hutan yang dialihfungsikan secara illegal oleh masyarakat dan beberapa perusahaan swasta besar menjadi kebun kelapa sawit, di Pekanbaru, Riau, Jumat (28/1/2022). Foto: Ayu/Man

 

Komisi IV DPR RI dipimpin Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Dedi Mulyadi menggelar inspeksi mendadak (sidak) ke kawasan hutan yang dialihfungsikan secara illegal oleh masyarakat dan beberapa perusahaan swasta besar menjadi kebun kelapa sawit, di Pekanbaru, Riau, Jumat (28/1/2022).

 

"Kami secara spesifik meninjau kawasan hutan yang dialihfungsikan secara ilegal oleh swasta menjadi perkebunan kelapa sawit. Diketahui totalnya sekitar 1,8 juta hektar, dan kebun sawit yang kami datangi kali ini yang dikelola secara ilegal selama 25 tahun oleh PT Guna Dodos seluas 884 hektare,” ujar Dedi.

 

Dari kegiatan tersebut, lanjut Dedi, negara jelas sangat dirugikan. Pendapatan yang seharusnya masuk ke kas negara dari pajak kayu hasil pembukaan lahan hutan yang ditebang dan dijual. Serta pajak negara dari hasil pengolahan dan produksi sawit. "Belum lagi kerusakan hutan dan lingkungan akibat penebangan pohon untuk membuka lahan sawit. Belum lagi polusi akibat kebakaran hutan akibat pembukaan lahan," tambah Dedy.

 

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja, khususnya yang terkait Pengelolaan Hutan, yang kemudian secara spesifik diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 24 Tahun 2021 yang mengatur mengenai sanksi administratif atas penyelesaian penggunaan dan pelepasan kawasan hutan non-prosedural.  Maka ke depan, Komisi IV DPR RI akan memanggil dan membahas hasil temuan sidak kali ini kepada Gubernur Riau, Bupati dan Wali Kota se-Riau.

 

Dalam sidak kali ini turut sejumlah Anggota Komisi IV DPR RI, di antaranya Darori Wonodipuro, Edward Tannur, Abdullah Tuasikal, Maria Lestari, Djarot Syaiful Hidayat, Dwita Ria Gunadi, Yohannes Fransiskus Lema, Haerudin, Slamet, Hermanto, dan Asep Ahmad Maoshul Affandy. (ayu/sf)

BERITA TERKAIT
Stok Beras Melimpah tapi Harga Tetap Mahal, Daniel Johan: Sangat Ironi!
15-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Jakarta - Belum lama ini Ombudsman RI yang mengungkap temuan adanya tumpukan beras impor tahun 2024 lalu yang sebagian...
Komisi IV Dorong Peningkatan Fasilitas dan Infrastruktur di PPI Tanjung Limau Bontang
13-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Jakarta - Komisi IV DPR RI mendorong peningkatan fasilitas dan infrastruktur di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Tanjung Limau, Kota...
Maros Strategis sebagai Sentra Produksi Beras Nasional
13-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Maros - Ketua Komisi IV DPR RI Siti Hediati Haryadi menegaskan bahwa Sulawesi Selatan, khususnya Kabupaten Maros, memegang peran...
Pupuk Kaltim Diminta Maksimalkan Manfaat untuk Petani Lokal dan Penyuluh
12-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Bontang - Anggota Komisi IV DPR RI, Slamet, meminta PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) untuk meningkatkan kontribusi langsung bagi...