Legislator Dorong Asosiasi Jaga Stabilitas Harga Semen

25-01-2022 / KOMISI VII
Anggota Komisi VII DPR RI Subarna saat rapat dengar pendapat Komisi VII DPR RI dengan Dirjen Industri Kimia, Farmasi dan Tekstil (IKFT) Kementerian Perindustrian RI, Dirjen Minerba ESDM RI dan Ketum Asosiasi Semen Indonesia, di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (25/1/2022). Foto : EOT/Prima

 

Anggota Komisi XI DPR RI Subarna mengharapkan harga dan pasokan semen di berbagai daerah di Indonesia dapat stabil. Apalagi industri tersebut sempat disokong oleh Keputusan Menteri ESDM yang mengatur tentang Harga Jual Batubara untuk Pemenuhan Kebutuhan Bahan Bakar Industri Semen dan Pupuk di Dalam Negeri. Seyogyanya, kata Subarna, keberadaan Kepmen itu dapat menstabilkan harga dan pasokan semen.

 

"Pemerintah kan selalu menjamin bagaimana pasokan semen ini agar stabil harganya stabil. Namun terus terang saat ini harga semen naik di daerah-daerah," ujarnya saat rapat dengar pendapat Komisi VII DPR RI dengan Dirjen Industri Kimia, Farmasi dan Tekstil (IKFT) Kementerian Perindustrian RI, Dirjen Minerba ESDM RI dan Ketum Asosiasi Semen Indonesia, di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (25/1/2022).

 

Padahal seharusnya harga semen tidak naik, sebab sudah menjadi jaminan. "Maka saya minta jaminannya kepada asosiasi, ketika Kepmen dikeluarkan agar stabilitas harga terjadi. Tapi sayangnya akhir tahun biasanya malah naik," sebut politisi Partai Gerindra itu.

 

Ia menegaskan bahwa harga semen untuk masyarakat harus dapat lebih stabil. Untuk itu Subarna mendorong Dirjen terkait dapat menekankan kepada Asosiasi Semen Indonesia jangan sampai ketidakstabilan harga ini terjadi lagi di masa mendatang.

 

Sementara itu dalam kesempatan yang sama, Anggota Komisi XI DPR RI Rico Sia menyoroti terkait rencana pembangunan pabrik semen baru di Kalimantan. Memang saat ini kebutuhan akan investasi dan devisa tinggi, namun pasar semen dalam negeri masih terbilang kelebihan pasokan (over supply).

 

Untuk itu politisi Partai NasDem itu mengimbau agar rencana pabrik baru itu bisa ditunda. Mengingat yang akan jadi korban ialah bisnis lokal dimana saat ini pelaku industri semen dalam negeri masih tengah berbenah akibat dampak pandemi ditengah kondisi pasar yang kelebihan pasokan. (ah/sf)

BERITA TERKAIT
Komisi VII Minta Pemerintah Perluas Keterlibatan UMKM dalam Program MBG
08-08-2025 / KOMISI VII
PARLEMENTARIA, Jakarta - Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Chusnunia Chalim, mendorong pemerintah untuk memperluas keterlibatan pelaku Usaha Mikro, Kecil,...
Komisi VII Dorong Skema Royalti Lagu Diatur Ulang
07-08-2025 / KOMISI VII
PARLEMENTARIA, Jakarta - Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Evita Nursanty menyoroti pentingnya perlindungan terhadap Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) namun...
Khawatir Status UNESCO Dicabut, Kaji Ulang Izin Resort di TN Komodo
05-08-2025 / KOMISI VII
PARLEMENTARIA, Jakarta - Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Evita Nursanty meminta Kementerian Kehutanan (Kemenhut) untuk mengkaji ulang pemberian Izin...
Apresiasi Pertumbuhan Ekonomi, Sektor Industri Harus Jadi Lokomotif Pemerataan
05-08-2025 / KOMISI VII
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi VII DPR RI, Ilham Permana, menyampaikan apresiasi atas capaian pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5,12 persen...