Tingkatkan Ekspor Pisang Blitar Melalui Kolaborasi Swasta

19-12-2021 / KOMISI IV
Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Anggia Erma Rini saat memimpin Tim Kunjungan Kerja Reses Komisi IV DPR RI ke Blitar, Jawa Timur, Jumat (17/12/2021). Foto: Ridwan/Man

 

Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Anggia Erma Rini mendukung adanya upaya untuk pembimbingan kepada petani pisang, khususnya di Kebun Pisang Cavendish, Ngaringan, Gandusari, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, melalui kolaborasi swasta, yaitu PT Nusantara Segar Abadi (NSA). Sebab, Anggia menyadari bahwa tidak mungkin semua persoalan dapat ditangani sendiri oleh pemerintah dalam rangka untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat.

 

“Dan pengembangan hortikultura ini menjadi komoditas yang kita banggakan. Ini sangat penting, karena kita tahu masyarakat butuh bimbingan. Kalau misalnya perusahaan ini bisa hasilkan produk yang bagus, tidak kemudian dimiliki perusahaan sendiri. Tetapi juga masyarakat juga mampu produksi itu,” ujar Anggia saat memimpin Tim Kunjungan Kerja Reses Komisi IV DPR RI ke Blitar, Jawa Timur, Jumat (17/12/2021).

 

Dengan adanya kolaborasi ini, diharapkan permintaan pasar terhadap produksi pisang ke perusahaan tersebut semakin banyak. Sehingga, konsep kemitraan berbasis sharing value ini ujungnya dapat untuk meningkatkan ekspor ke beberapa negara Eropa dan Amerika Serikat, yang membutuhkan 21 sertifikat untuk satu jenis pisang.

 

“Kami yakin Kementan (Kementerian Pertanian) sudah hapal betul bagaimana pendampingan kepada para petani ini. Agar mereka dapat benar-benar bisa hasilkan produk yang sesuai dengan requirement 21 sertifikat ekspor ke pasar Amerika dan Eropa. Jadi, kalau Kementan punya slogan ‘Merdeka Ekspor’, bisa jadi Pisang Blitar ini salah satunya,” ujar politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini.

 

Di sisi lain, Istanto, petani pisang Desa Ampel Gading menerangkan saat ini kendala yang dihadapi adalah keterbatasan moda pengangkutan hasil panen pisang yang dimiliki koperasi. Yaitu, hanya satu kendaraan jenis pick up dan roda tiga. Keterbatasan tersebut cukup dirasa karena untuk meng-cover para petani yang jaraknya 7-10 kilometer dari kebun pisang ke lokasi pengemasan di lereng Gunung Gedang. “Tapi karena SOP-nya harus standar dalam pengiriman. Jadi, ini kendala kendaraan yang harus spesifikasi tertentu,” ujar Istanto.

 

Diketahui, Komisi IV DPR RI dalam Reses Masa Persidangan II Tahun Sidang 2021-2022 kali ini berkunjung ke Blitar, Jawa Timur. Selain meninjau kebun pisang ini, Komisi IV juga meninjau pengadaan pakan ternak (jagung) di Koperasi Petani di Blitar. Lalu, dilanjutkan dengan meninjau budi daya lele dan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di Kabupaten Kediri. Serta, ditutup dengan peninjauan ke Gudang Perum Bulog di Surabaya Utara. (rdn/sf)

BERITA TERKAIT
Stok Beras Melimpah tapi Harga Tetap Mahal, Daniel Johan: Sangat Ironi!
15-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Jakarta - Belum lama ini Ombudsman RI yang mengungkap temuan adanya tumpukan beras impor tahun 2024 lalu yang sebagian...
Komisi IV Dorong Peningkatan Fasilitas dan Infrastruktur di PPI Tanjung Limau Bontang
13-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Jakarta - Komisi IV DPR RI mendorong peningkatan fasilitas dan infrastruktur di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Tanjung Limau, Kota...
Maros Strategis sebagai Sentra Produksi Beras Nasional
13-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Maros - Ketua Komisi IV DPR RI Siti Hediati Haryadi menegaskan bahwa Sulawesi Selatan, khususnya Kabupaten Maros, memegang peran...
Pupuk Kaltim Diminta Maksimalkan Manfaat untuk Petani Lokal dan Penyuluh
12-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Bontang - Anggota Komisi IV DPR RI, Slamet, meminta PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) untuk meningkatkan kontribusi langsung bagi...