Komisi VIII Dorong Peningkatan Mutu IAHN Gde Pudja Kota Mataram
Anggota Komisi VIII DPR RI Nanang Samodra usai mengikuti Kunjungan Kerja Spesifik Komisi VIII DPR RI di IAHN Gde Pudja, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, Selasa (23/11/2021). Foto: Bianca/Man
Komisi VIII DPR RI mendorong peningkatan mutu perguruan tinggi di Institut Agama Hindu Negeri (IAHN) Gde Pudja Kota Mataram sebagai salah satu perguruan tinggi agama Hindu yang ada di Indonesia. Peningkatan mutu tersebut diharapkan dapat membuat IAHN menjadi Institut yang memiliki peran lebih bagi masyarakat, utamanya umat Hindu disekitarnya.
Hal tersebut disampaikan Anggota Komisi VIII DPR RI Nanang Samodra usai mengikuti Kunjungan Kerja Spesifik Komisi VIII DPR RI yang menggelar pertemuan dengan para akademisi dan pemangku kepentingan di bidang perguruan tinggi keagamaan, pemberdayaan sosial, dan penanggulangan bencana di IAHN Gde Pudja, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, Selasa (23/11/2021).
"Karena Hindu di (NTB) sini agak berbeda dengan Hindu di Bali. Ada nuansa perbauran kultural dengan sasak yang menyebabkan toleransinya lebih tinggi daripada Hindu yang ada di Bali," ujarnya. Untuk itu, ke depan, politisi Partai Demokrat ini berharap IAHN Gde Pudja dapat lebih maju dan berkembang, sehingga nantinya tidak hanya umat Hindu saja yang bisa mengemban ilmu di sana, melainkan agama lain juga.
"Sehingga saling bisa mendalami agama dengan tetap pada koridor masing-masing. Tidak lantas serta-merta bahwa harus ke sekolah itu harus beragama itu, tidak, tapi agar bisa juga menerima agama lain ke sekolah mendalami ilmu kehinduannya," imbuh legislator dapil NTB II tersebut.
Nanang menilai, IAHN Gde Pudja juga perlu lebih banyak mengembangkan unit-unit penelitian. Sebab, banyak hal di masyarakat yang perlu mendapatkan solusi praktis melalui sebuah penelitian. "Perlu dikembangkan unit-unit masalah penelitian, maksudnya banyak kasus-kasus masyarakat yang memerlukan penelitian lebih lanjut agar bisa dicarikan solusi-solusi terhadap masalah praktis yang dihadapi oleh masyarakat," sambungnya. (bia/sf)