Malaysia Izinkan Pekerja Migran, Netty: Pastikan Tes Covid Akurat

28-10-2021 / KOMISI IX
Anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani Aher. Foto : Mentari/mr

 

Anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani Aher mengaku senang dengan diizinkannya  kembali pekerja migran memasuki wilayah Malaysia oleh otoritas setempat. Diketahui izin tersebut dikeluarkan setelah Malaysia menutup pintu bagi pekerja migran selama 16 bulan akibat pandemi Covid-19.

 

“Izin ini memberi peluang pekerja migran Indonesia kembali ke sana setelah gelombang pemulangan ribuan PMI akibat pandemi. Manfaatkan peluang ini dengan memastikan prosedur penempatan standar terpenuhi, agar kejadian di Taiwan tidak terulang,"  kata Netty dalam keterangan tertulisnya, Kamis (28/10/2021).

 

Sebagaimana diketahui, pekerja migran Indonesia (PMI) sempat ditolak masuk ke Taiwan akibat tes Covid-19  yang tidak akurat. “Protokol kesehatan  harus dilakukan  sesuai standar negara tujuan. Tes Covid-19 yang dilakukan harus akurat. Jika pekerja ditolak, bukan hanya merugikan mereka, tapi juga mencoreng wajah Indonesia di dunia internasional,” tambahnya.

 

Menurut politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini, hubungan baik Indonesia dengan Malaysia harus dijaga, mengingat negeri jiran ini  menjadi negara penempatan PMI terbesar. "Selain jaraknya yang dekat, budaya dan bahasanya juga tidak terlalu jauh berbeda dengan Indonesia. Oleh karena itu, jaga hubungan baik dengan penatalaksanaan prosedur keberangkatan, termasuk tes kesehatan yang baik, “sebutnya.

 

Selain itu,  Netty  meminta pemerintah agar  mengawal  ditunaikannya seluruh hak pekerja migran di negara tempat bekerja. “Jangan sampai pekerja migran kita merasa dirugikan. Misalnya karena alasan  pamdemi Covid-19,  gaji meraka dipotong atau bahkan dipulangkan tanpa ada perjanjian sebelumnya,” tandas legislator daerah pemilihan (dapil) Jawa Barat VIII itu.

 

Dalam pandangan Netty,  dalam hal penempatan PMI, harus dipastikan wujud  pola hubungan bilateral yang setara dan berkeadilan. “Ini hubungan sombiosis mutualisme yang saling membutuhkan. PMI kita butuh bekerja, namun industri mereka pun memerlukan tenaga kerja. Dengan pemulangan PMI, sektor industri perkebunan di sana pun stagnan akibat krisis pekerja," ujar Anggota Badan Anggaran (Banggar) DPR RI tersebut.

 

Jadi, kata Netty, pemerintah harus percaya diri dalam membela hak-hak pekerja migran mulai dari proses keberangkatannya. “Pastikan calon PMI terlayani dengan baik. Perusahaan penyaluran tenaga kerja  yang tidak taat hukum harus ditindak dengan tegas. Buktikan bahwa pemerintah menjadikan pekerja migran sebagai VVIP secara nyata, bukan hanya  kata-kata yang diucapkan dalam rapat maupun seminar,” katanya. (tn/sf)

BERITA TERKAIT
Netty Aher: Akses Kesehatan Dasar Harus Jangkau Seluruh Lapisan
21-08-2025 / KOMISI IX
PARLEMENTARIA, Jakarta – Anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi PKS, Netty Prasetiyani Aher, turut menyampaikan duka cita mendalam atas...
Program MBG Jangkau 20 Juta Penerima, Pemerintah Harus Serius Jawab Berbagai Keluhan
18-08-2025 / KOMISI IX
PARLEMENTARIA, Jakarta — Anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani menanggapi pidato Presiden Prabowo Subianto dalam Sidang Tahunan MPR 2025...
Nurhadi Ungkap Banyak Dapur Fiktif di Program MBG, BGN Diminta 'Bersih-Bersih’
14-08-2025 / KOMISI IX
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi IX DPR RI Nurhadi menemukan adanya 'dapur fiktif' dalam pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG),...
Kunjungi RSUP, Komisi IX Dorong Pemerataan Layanan Kesehatan di NTT
13-08-2025 / KOMISI IX
PARLEMENTARIA, Kupang - Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Charles Honoris menyampaikan apresiasi atas pengelolaan RSUP dr. Ben Mboi Kupang...