Wakil Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian bertukar cindera mata usai memimpin pertemuan Tim Kunspek Komisi X DPR RI denegan akademisi Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), juga dihadiri stakeholder bidang olahraga di Bandung, Jawa Barat, Jumat (1/10/2021). Foto: Tari/Man

Wakil Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian mengatakan, peran sport science atau peran ilmu pengetahuan tak bisa dipandang remeh. Ilmu pengetahuan terutama yang bersifat penelitian, akan menjadi tolak ukur untuk mengetahui kemampuan, minat dan potensi meraih prestasi dari seorang atlet.

Hal tersebut disampaikan Hetifah saat memimpin pertemuan Tim Kunspek Komisi X DPR RI denegan akademisi Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), juga dihadiri stakeholder bidang olahraga di Bandung, Jawa Barat, Jumat (1/10/2021).

"Kalau mau berprestasi, berkualitas bagus sebenarnya ada ilmunya, tidak asal jadi. Memang ada penelitiannya, bagaimana postur orang indonesia umumnya, olahraga apa yang cocok dan sebagainya. Nanti kita bisa mencapai prestasi berbasis pada pengetahuan (science) itu," terang Hetifah.

Politisi fraksi partai Golkar ini  berpandangan, penting bagi Bangsa Indonesia melakukan benchmark dari negara lain, untuk melihat seperti sport science-nya dibangun agar masyarakat menjadikan olahraga sebagai kebiasaan sehari-hari.

"Tadi dikemukakan berbagai base practice ataupun benchmark dari negara lain. Misalnya untuk sport science, bagaimana Jepang bagus dalam membangun olahraga agar masyarakat menyukai olahraga itu sebagai kebiasaan sehari-hari. Seperti ini bagus dijadikan acuan untuk kita", tuturnya.

Ia juga menegaskan, dalam merevisi Undang-Undang Sistem Keolahragaan Nasional (SKN), DPR ingin agar olahraga dapat berkontribusti dalam membangun bangsa. "Tujuan kita membuat undang-undang ini adalah bagaimana caranya dengan olahraga kita bisa membangun bangsa dimulai dari SDM-nya, karakternya, juga berbagai hal menarik lainya," pungkasnya. (mri/es)